Fajar Alam, “Kajian Geologi Lingkungan dalam Evaluasi Potensi Wisata Kawasan Batu Putih, Samarinda, Kalimantan Timur”, dibimbing oleh Triyono Sudarmadji dan Wahjuni Hartati.

Kawasan Batu Putih di Samarinda, telah lama dikerjakan kegiatan penggalian batunya oleh masyarakat. Hal ini mengganggu lingkungan, dan upaya konservasi pilihan yang mungkin dilakukan adalah menjadikannya lokasi wisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi geologi lingkungan kawasan Batu Putih meliputi kondisi geomorfologi dan kondisi geologi rinci kawasan serta lokasi yang memiliki potensi wisata bagi masyarakat. Metode penelitian yang digunakan yakni metode deskriptif kualitatif. Sejumlah pengamatan dilakukan meliputi kondisi gemorfologi, geologi, penggunaan lahan, potensi wisata pada lokasi tertentu. Penelitian meliputi pendataan geologi maupun kondisi setempat serta evaluasi terhadap keragaman yang ada. Hasil penelitian memberikan informasi ragam kondisi geomorfologi dan geologi. Keragaman kondisi geomorfologi meliputi perbukitan (struktural tertoreh kuat dan sedang) dan dataran (koluvium antar perbukitan struktural dan rawa) dengan kondisi geologi dibedakan menjadi satuan batulempung-batugamping, batupasir-batulempung, batupasir sisipan batulempung, endapan koluvium, endapan rawa dengan struktur geologi berupa lipatan dan patahan. Pcotensi gangguan lingkungan meliputi erosi maupun gerakan tanah pada perbukitan yang terjal, sedimentasi pada dataran yang menutupi alur air atau parit, sedimen halus yang memperlambat air meresap dan menimbulkan genangan. Ragam wisata pada kawasan Batu Putih meliputi wisata alam, wisata buatan dan wisata religi. Wisata alam (bukit Batu Putih dan mud volcano Rejang Raya) utamanya pada pemandangan, proses kejadian geologi dan olah raga. Wisata buatan (kebun bunga di Kampung Minyak, kolam ikan Danau Rejang, kebun buah jalan Nusyirwan Ismail) utamanya pada rekreasi di kawasan budidaya perkebunan/ perikanan. Wisata religi (Makam Habib Ali bin Abdullah Al Bahasyim, Makam Syech Ahmad Rifai bin Abdullah di Kampung Minyak, Komplek Islamic Center Subulussalam) utamanya pada ziarah, kebudayaan dan olah raga. Kawasan Batu Putih memiliki banyak potensi menarik yang bisa dikembangkan dengan dukungan perencanaan kawasan yang baik oleh pemerintah Kota Samarinda.