Daun ketapang merupakan salah satu tanaman yang mengandung banyak senyawa aktif seperti, flavonoid, tannin, dan saponin. Dimana senyawa tersebut memiliki kegunaan bagi sebagian besar makhluk hidup. Adapun senyawa aktif tersebut dapat berubah menjadi toksik apabila konsentrasi yang digunakan berlebihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat toksisitas akut (LC50 – 96 jam) dan efek larutan daun ketapang terhadap organ insang ikan lele sangkuriang. Tahap pertama pada penelitian ini adalah uji pendahuluan, yaitu menentukan nilai ambang bawah dan ambang atas dengan menggunakan 5 tingkat konsentrasi logaritmik, 100, 101, 102, 103, 104 mg/l. Nilai ambang atas (LC100 - 24 jam) dan nilai ambang bawah (LC0 - 48 jam). Tahap kedua adalah uji lanjutan, yaitu untuk mendapatkan nilai konsentrasi LC50 – 96 jam dengan melakukan analisis probit. Tahap ketiga yaitu pengamatan histopatologik pada organ insang ikan lele sangkuriang. Hasil penelitian menunjukkan, nilai ambang bawah pada uji pendahuluan sebesar 103 mg/l dan ambang atas sebesar 104mg/l. Pada uji lanjutan didapatkan LC50 – 96 jam sebesar 2011,52 mg/l, menurut kriteria daya racun, larutan daun ketapang memiliki tingkat daya racun yang minimal. Hasil dari pengamatan histopatologik insang menunjukkan pada P1 dengan konsentrasi 1258,925mg/l mengalami Hyperplasia sel mucus dan Edema lamella sekunder, pada P2 dengan konsentrasi 1995,262 mg/l mengalami Hyperplasia Sel mucus, Edema lamella sekunder dan Fusi, pada P3 mengalami dengan konsentrasi 3981,072 mg/l mengalami Hyperplasia sel mucus dan epitel, Nekrosis lamella sekunder, dan Sel epitel terlepas.
Kata kunci : Daun ketapang, Insang, Toksisitas, Histopatologi, ikan Lele Sangkuriang.