Stigma negatif yang melekat pada orang dengan HIV/AIDS membuat orang enggan melakukan tes HIV karena takut akan hasil yang positif dan kekhawatiran akan mendapat penolakan oleh calon pasangan seksualnya. Stigma terhadap orang dengan HIV/AIDS terjadi karena kurangnya pengetahuan dan keterpaparan media massa/informasi tentang HIV/AIDS. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh/ menghasilkan model prediksi regresi logistik biner untuk mengetahui determinan yang berhubungan dengan stigma wanita usia subur (15-49 tahun) terhadap ODHA di Provinsi Kalimantan Timur. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dan metode analisis data dengan regresi logistik biner. Data yang digunakan pada penelitian ini merupakan data sekunder dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017 dengan sampel sebanyak 1096 orang.
Hasil studi menunjukan 53 persen wanita usia subur (15-49 tahun) memiliki stigma tinggi terhadap ODHA. Pengetahuan dan status perkawinan bepengaruh signifikan dengan stigma terhadap ODHA. Pemodelan dengan regresi logistik biner yang dihasilkan yaitu g(x)= 0,096+0,578 (pengetahuan)–0,329 (status perkawinan). Model ini telah sesuai dengan variabel predictor masuk ke model sehingga dapat menjelaskan keragaman 3,4 persen dan memiliki ketepatan klasifikasi sebesar 57,2 persen. Kesimpulan penelitian ini, pengetahuan yang kurang terkait HIV/AIDS berisiko pada stigma yang tinggi terhadap orang dengan HIV/AIDS. Saran yang diberikan yaitu perlu dilakukan peningkatan pengetahuan terkait HIV/AIDS dan stigma positif terhadap ODHA guna mengurangi stigma terhadap ODHA.
Kata kunci : Stigma HIV/AIDS, Wanita Usia Subur, Regresi Logistik Biner.