Daerah telitian secara administratif terletak ± 60 km sebelah barat daya dari kota Tanjung Redep, daerah Kelai dan sekitarnya yang secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan Sambaliung, Kabupaten Berau, Propinsi Kalimantan Timur. Secara Geografis lokasi penelitian dibatasi N 530.000 – N 536.000 dan E 209.000 – E 215.000 yang terletak pada site eksplorasi Kelai. Luasan daerah telitian meliputi 4 X 4 km².
Secara geomorfik, daerah telitian dibagi menjadi dua satuan bentukan asal, yaitu bentukan asal fluvial subsatuan geomorfik Rawa (F1, dan bentukan asal denudasional subsatuan geomorfik Perbukitan Bergelombang Terkikis (D1). Di daerah penlitian terdapat 3 satuan batuan yaitu satuan batuan batupasir Sambaliung, satuan batuan batulempung Samabliung dan endapan alluvial. Struktur Geologi yang berkembang pada daerah penelitian adalah kekar hasil dari aktivitas tektonik yang menekan (kompresi) dengan arah dominan timurlaut-baratdaya.
Penaksiran sumberdaya batubara dapat dilakukan dengan beberapa metode, salah satunya adalah metode USGS Circular. Metode ini sesuai untuk diterapkan dalam perhitungan sumberdaya batubara, karena metode ini ditujukan pada pengukuran bahan galian yang berbentuk perlapisan yang memiliki ketebalan dan kemiringan lapisan yang relatif konsisten.
Dari hasil pengumpulan data diketahui ketebalan batubara dari seam A 1,35 meter, seam H 2,54 meter, dan seam O 1,041 meter. Dengan arah kemenerusan batubara N 240° E dan kemiringan batubara 27°. Dan dari hasil pengolahan data dan perhitungan sumberdaya batubara di P.T Berau Coal diperoleh nilai tonnase seam A (tereka : 5.321.930,502), (terunjuk : 3.799.042,857), dan (terukur : 2.085.360,763) untuk nilai tonase seam H diperoleh (tereka : 7.818.064,642), (terunjuk : 5.546.200,508), dan (terukur : 2.603.080,713), dan untuk tonnase seam O diperoleh (tereka : 1.485.771,618), (terunjuk : 1.007.464,599), dan (terukur : 446.311,0737).
Kata Kunci : Eksplorasi, Metode USGS Circular, Sumberdaya, Seam.