Persaingan usaha yang ketat menuntut setiap perusahaan untuk menetapkan strategi bisnis dengan tepat. UD. Taufik Jaya Makmur di Samarinda merupakan salah satu produsen amplang dan terus berusaha menjaga kualitas produk dengan menekan angka kerusakan produk dalam proses produksi.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai pengendalian kualitas produk yang ada dan melalui penerapan metode Six Sigma dengan pendekatan DMAIC. Menganalisis tingkat kerusakan dan memecahkan masalah yang terjadi saat ini, dengan tujuan peningkatan kualitas menuju 3,4 kegagalan per sejuta kesempatan untuk setiap produksi penting untuk dilakukan.
Six Sigma merupakan salah satu metode untuk melakukan pengendalian dan peningkatan kualitas, dengan metode Six Sigma dapat diketahui bahwa kualitas produk amplang yang dihasilkan cukup baik yakni 3,61 Sigma pada tingkat kerusakan 17.558 DPMO.
Penerapan pengendalian kualitas dengan metode Six Sigma pada penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa dari tiga jenis kerusakan yang terjadi pada proses produksi yaitu, remuk (3,4%), tidak mengembang (1,1%), dan gosong (0,7%) yang disebabkan oleh beberapa faktor yakni, faktor manusia, faktor metode dan faktor lingkungan, yang kemudian dilanjutkan dengan pembuatan rekomendasi usulan perbaikan.
Perlu diketahui penyebab kerusakan yang sering terjadi secara detail sebagai upaya perbaikan dan peningkatan kualitas, perlu di berikan pemahaman yang baik dalam instruksi kerja disertai pengawasan yang ketat dan diperlukan fasilitas penunjang agar kegiatan produksi dapat berjalan dengan baik guna menghasilkan produk keluaran yang berkualitas.
Kata kunci : Pengendalian Kualitas, Six Sigma, DMAIC.