Tingkat pertumbuhan penduduk yang cepat akan menambah beban yang tidak ringan bagi suatu wilayah dalam penyiapan infrastruktur baru, jika melihat kondisi TPA sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) Bukit Pinang Samarinda mencapai 800 ton per hari, dengan menilai volume sampah yang terus meningkat dan kebutuhan tempat pembuangan yang lebih memadai, diperlukan beberapa inisiatif untuk mengurangi laju pembuangan sampah ke TPA. Salah satunya melalui fasilitas Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) baik skala individu maupun skala komunal.
Pada penelitian ini, sampah yang akan dipilah adalah sampah organik, sampah non organik, da sampah B3 rumah tangga yang berasal langsung dari sumbernya, untuk jenis sampah organik sayuran dan daun-daunan direncanakan diproses menggunakan metode komposting dengan teknik open windrow, untuk sampah non organik akan dipilah berdasarkan jenis dan dipilah layak jual dan tidak layak jual, sampah non organik yang tidak layak jual akan dijadikan sampah residu dan diangkut ke TPA. Sampah B3 rumah tangga akan diserahkan oleh pihak ketiga.
Penelitian ini mengambil 25 rumah sebagai sampel dengan dibagi sampelnya berdasarkan tingkat ekonominya dan non perumahan diambil 10 sampel, dari hasil penelitian didapatkan berat total sampah 5.229 kg/hari dan volume 24.653 m3 /hari dengan rata-rata 0,6 kg/hari/jiwa dan volume 2,6 m3 /hari/jiwa. maka dari 60% dari total sampah yang dihasilkan TPST akan mengolah sampah rata-rata 2005,6 kg/hari dengan volume 10,4 m3 /hari. Lahan yang dibutuhkan yaitu 37,11 m x 26,33 m ,serta estimasi biaya yang dibutuhkan untuk membangun TPST sebesar Rp. 2,855,766,000.00-,
Kata Kunci: Sampah, Pengelolaan Sampah, TPST