Katarak merupakan penyebab utama kebutaan dan gangguan penglihatan di seluruh dunia. Bedah katarak merupakan modalitas utama penatalaksanaan pada pasien katarak yang bertujuan untuk menghasilkan optimalisasi fungsi penglihatan. Teknik bedah katarak yang paling banyak digunakan saat ini adalah fakoemulsifikasi. Salah satu komplikasi tersering pasca bedah katarak yang muncul terlambat dan menyebabkan terbatasnya perbaikan tajam penglihatan adalah edema makula. Insiden edema makula pasca bedah katarak yang lebih tinggi dilaporkan pada mata dengan diabetes mellitus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan diabetes mellitus dengan edema makula pasca fakoemulsifikasi pada pasien katarak. Metode penelitian ini menggunakan analitik obeservasional dengan design penelitian cross sectional. Penelitian dilakukan di klinik mata SMEC Samarinda dari bulan Juni - Juli 2017 dengan sampel penelitian 143 mata dari 87 pasien. 38 mata katarak dengan diabetes mellitus dan 105 mata katarak tanpa diabetes mellitus. Seluruh pasien dilakukan pemeriksaan optical coherence tomography (OCT) sebelum fakoemulsifikasi dan 1 bulan pasca fakoemulsifikasi untuk mendeteksi edema makula. Hasil penelitian ini didapatkan edema makula pasca fakoemulsifikasi pada pasien katarak sebesar 28% (40 mata dari 143 mata). Edema makula pasca fakoemulsifikasi pada pasien katarak dengan diabetes mellitus sebesar 14,7% (21 mata) dan pada pasien tanpa diabetes mellitus sebesar 11,9% (19 mata). Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan diabetes mellitus dengan edema makula pasca fakoeumulsifikasi pada pasien katarak dengan nilai p=0,000 (p