Novita Nupa’. 2020. Analisis Psikologi Tokoh Utama dalam Novel Persimpangan karya Hasan Aspahani. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mulawarman Samarinda. Pembimbing I, Drs. Syaiful Arifin, M. Hum. dan Pembimbing II, Drs. Akhmad Murtadlo, M. Pd.
Kata Kunci: Novel, Tokoh, Psikologi Sastra
Kisah yang terjadi dalam novel “Persimpangan” karya Hasan Aspahani, relevan dengan objek kajian psikologi, karena di dalamnya terdapat pengungkapan perubahan tingkah laku tokoh utama. Permasalahan dalam penelitian ini antara lain mengenai jenis tokoh dan struktur psikoanalisis tokoh utama. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan jenis tokoh berdasarkan peranan dan tingkat pentingnya dalam sebuah cerita, serta mendeskripsikan struktur psikologi tokoh utama berdasarkan teori Carl Gustav Jung: Map of The Soul. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dengan metode deskriptif yang mendeskripsikan faktafakta lalu dianalisis sesuai dengan indikator penelitian.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik kepustakaan dan teknik simak catat. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang sifatnya memberikan pemaparan hasil penelitian. Hasil penelitian diperoleh dari klasifikasi jenis tokoh berdasarkan peranan dan tingkat pentingnya tokoh, dan struktur psikologi Carl Gustav Jung: Map of The Soul yang terdapat dalam novel Persimpangan karya Hasan Aspahani.
Jenis tokoh berdasarkan peranan dan tingkat pentingnya dalam novel tersebut adalah Habel sebagai tokoh utama. Sang Legenda dan Ariani sebagai tokoh utama tambahan. George atau Georgina, Papa dan Mama Habel, Bayu, dan Steven Medan sebagai tokoh tambahan utama. Cacik, Cakra, Lucia, dan Maya sebagai tokoh tambahan yang tambahan. Struktur psikologi Carl Gustav Jung pada tokoh utama, yaki Habel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Persona Habel: yang pertama adalah kemampuannya membuat orang lain merasa nyaman dan terbuka kepadanya, serta mampu menyembunyikan kekagumannya terhadap Ariani, yang kedua ialah bersikap ramah meskipun dengan orang yang baru dikenalnya, dan yang ketiga ialah bersikap sesuai dengan tempat dan situasi Habel berada.
Anima Habel: menarik diri pada perasaan yang tersakiti. Shadow Habel: berprasangka buruk terhadap orang lain dan melanggar etika jurnalistik, The self Habel: percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa (Anthropos quaternio), mengucapkan umpatan (Shadow quaternio), memiliki aspek-aspek spiritual man (Paradise quaternio), dan kekerasan hati Habel untuk melanjutkan perjalanan menjelajahi wilayah Indonesia Timur (Lapis quaternio).