Penggunaan batubara di berbagai macam industri ini membuat batubara tidak semuanya dapat digunakan. Hanya batubara yang memiliki spesifikasi tertentu saja yang dapat digunakan. Biasanya konsumen memiliki parameter-parameter tertentu dalam pembelian batubara seperti kalori (Calorific Value), kandungan abu (Ash Content), kandungan sulfur (Total Sulphur), kandungan air (Total Moisture), karbon padat (Fixed Carbon), zat terbang (Volatile Matter). Pencampuran Batubara merupakan suatu cara untuk mendapatkan nilai kalori batubara yang sesuai dengan permintaan konsumen yang dilakukan dengan cara mencampur tipe jenis batubara yang tidak hanya dari satu jenis tipe saja tetapi dipakai dengan dua tipe atau lebih agar mendapatkan nilai kalori yang sesuai permintaan pasar (konsumen).

Pada penelitian ini, proses pencampuran batubara dimulai dari proses pengangkutan dari pit
kemudian melewati jembatan timbang untuk mengetahui berat isinya dan hauling di hooper setelah itu melalui belt conveyor yang akan menuju bypass covenyor untuk proses pencampuran, sebelum loading ke ponton akan melewati mechanical sampling. Sampel yang telah didapat lalu di preparasi dengan cara pengeringan udara, mereduksi ukuran sampel dengan hammer mill, pembagian sampel oleh rotary sample devider, peremukan sampel menggunakan raymond mill & pengeringan sampel menggunakan oven. Setelah dilakukan preparasi pada sampel, kemudian dilakukan analisis kualitas batubara untuk mengetahui nilai kandungan dari inherent moisture, ash content, total sulfur dan calorific value. Lalu hasil kualitas batubara tersebut dianalisis menggunakan analisis regresi linear sederhana dengan software Microsoft Excel.

Hasil dari nilai rata-rata parameter kualitas pencampuran batubara yang dilakukan di
laboratorium adalah sebagai berikut: Inherent Moisture = 16,42 (% adb), Ash Content = 6,00
(% adb), Calorific Value = 5257 (Kcal/kg), dan Total Sulphur = 1,04 (% adb).