Mukhamad Lathif Khalimi (NIM 1304015063). Aktivitas Antioksidan dan Antibakteri Propolis dari 10 Jenis Lebah Kelulut (Stingless bee) (dibawah bimbingan Irawan Wijaya Kusuma dan Enos Tangke Arung).
Salah satu dari hasil hutan non kayu adalah madu. Salah satu jenis lebah penghasil madu adalah lebah kelulut (stingless bee). Beberapa produk yang dihasilkan oleh lebah kelulut adalah madu, royal jelly, propolis, bee wax dan bee pollen. Lebah kelulut pada umumnya menghasilkan propolis lebih banyak dibanding jenis lebah lainnya. Propolis telah diketahui memiliki manfaat sebagai antioksidan, anti kanker, antibakteri, antiinflamasi, hepatoprotektor, antitumor dan imunostimulan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antioksidan, antibakteri dan menganalisa kandungan metabolit sekunder ekstrak propolis dari 10 jenis lebah kelulut. Penelitian ini menggunakan metode ekstraksi dengan pelarut etanol 96% analisis kandungan kimia melalui reaksi warna/kualitatif, pengujian aktivitas antioksidan dengan menggunakan metode DPPH (1,1-dyphenil-2-picrylhydrazyl), dan pengujian antibakteri dengan menggunakan difusi agar sumuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 10 jenis ekstrak etanol propolis mengandung senyawa alkaloid dan tanin. Pengujian aktivitas antioksidan melalui peredaman radikal bebas menunjukkan bahwa presentase peredaman radikal DPPH oleh propolis dari jenis Tetragonula tetracetarsis, Tetragonula sarawakensis dan Tetragonula sapiens tergolong kuat (>50% pada konsentrasi 100 ppm) propolis dari lebah Heterotrygona itama, Tetragonula melanocephala, Lophotrygona caniforns, NN 1, NN 2 (belum diketahui jenisnya), Tetragonula collina dan Heterotrygona erygastra memiliki kemampuan peredaman tergolong rendah radikal DPPH.
Kata Kunci: Ekstrak Etanol Propolis (EEP), Metabolit Sekunder, DPPH,Antioksidan, Antibakteri