Betyultika Puspita Sari, 2020, Implementasi Model Pembelajaran Sentra Seni Dalam Mengembangkan Kemampuan Motorik Halus Anak Usia 5-6 Tahun Di PAUD Negeri 1 Samarinda. Penelitian ini di bawah bimbingan Prof. Dr. H. Muh. Amir Masruhim, M.Kesselaku Pembimbing I dan Dr. H. Budi Rahardjo, M.S selaku Pembimbing II.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) bagaimana guru merancang model pembelajaran sentra seni dalam mengembangkan kemampuan motorik halus anak usia 5-6 tahun di PAUD Negeri 1 Samarinda, (2) bagaimana pelaksanaan model pembelajaran sentra seni dalam mengembangkan kemampuan motorik halus anak usia 5-6 tahun di PAUD Negeri 1 Samarinda, (3) bagaimana perkembangan motorik halus anak usia 5-6 tahun setelah mengikuti pembelajaran sentra seni di PAUD Negeri 1 Samarinda. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan (1) teknik pengamatan untuk mengamati model pembelajaran sentra seni yang di lakukan guru dan perkembangan anak, (2) teknik wawancara yang dilakukan kepada kepala sekolah dan guru, (3) teknik dokumentasi sebagai penunjang untuk memperoleh data lapangan. Dan hasil pengumpulan data dikelompokkan kemudian dianalisis menggunakan model Miles & A. Michael Huberman dengan tahapan: (1) pengumpulan data, (2) reduksi data, (3) penyajian data, dan (4) kesimpulan/ verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) guru merancang pembelajaran dengan kurikulum yang ada, guru juga merancang model pembelajaran sentra seni sesuai dengan langkah-langkah yang sudah di terapkan di sentra seni yaitu dimulai dengan menentukan tema, menentukan kegiatan, menetapkan alat dan bahan, menetapkan langkkah kegiatan, dan melakukan penilaian, (2) pelaksanaan model pembelajaran sentra seni dalam mengembangkan kemampuan motorik halus anak , dilaksanakan berpedoman pada rancangan pembelajaran yang telah ditetapkan menggunkan bahan ajar berupa Loose Parta, diawali dengan menata lingkungan main, mendemonsttrasikan kegiatan, dan selanjutnya anak diberikan kesempatan untuk mencoba melakukan apa yang telah didemonstrasikan guru, (3) guru melaksanakan evaluasi pada kemampuan motorik anak sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan, sehingga ditemukan faktor-faktor pendukung dan penghambat yang digunakan sebagai pedoman dalam memperbaiki pembelajaran. Berdasarkan uraian hasil analisis tersebut disimpulkan bahwa implementasi model pembelajaran sentra seni dalam mengembangkan kemampuan motorik halus anak usia 5-6 tahun di PAUD Negeri 1 Samarinda dapat digunakan untuk mengembangkan motorik halus anak.
Kata Kunci: Model pembelajaran sentra seni, Pengembangan Motorik Halus Anak