Prospek bisnis roti di Samarinda sangatlah besar, hal ini menjadi sebuah kesempatan bagi produsen-produsen roti untuk mengembangkan usahanya. Banyaknya kompetitor membuat persaingan semakin ketat, akibatnya perusahaan dituntut dapat menentukan strategi terbaik untuk bertahan maupun mengungguli pasar. Salah satu produsen roti yang berada dalam lingkaran persaingan adalah Roti Gepeng ZB Samarinda. Oleh karena itu, dilakukan formulasi strategi pemasaran roti gepeng menggunakan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Metode tersebut secara objektif dapat menetapkan strategi alternatif yang di prioritaskan. Metode ini terdiri dari tiga tahap dimana tahap pertama dihasilkan 12 faktor internal kunci dengan skor bobot sebesar 2,875 pada matriks IFE, 11 faktor eksternal kunci dengan skor bobot sebesar 2,827 pada matriks EFE, dan 11 faktor penentu keberhasilan menurut point of view konsumen dengan total skor sebesar 3,238 pada Matriks CPM yang tertinggal 0,05 poin dari kompetitornya. Pada tahap kedua digunakan matriks IE yang menyatakan bahwa perusahaan berada pada sel V (jaga dan pertahankan) serta menggunakan matriks SWOT yang menghasilkan 6 alternatif strategi. Pada tahap ketiga dihasilkan nilai Sum Total Attractiveness Score (STAS) tertinggi sebesar 6,164 pada alternatif strategi yaitu melakukan pengembangan produk (menambah varian isian misalnya ketan hitam, pisang, dan buah naga).