Detail Cantuman Kembali
Miftakul Zakaria - Personal Name

PENGAWETAN KAYU TERAP (Arthocarpus elasticus REINW) DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN PENGAWET CROWN 100 EC PADA KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN YANG BERBEDA

PENGAWETAN KAYU TERAP (Arthocarpus elasticus REINW) DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN PENGAWET CROWN 100 EC PADA KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN YANG BERBEDA (dibawah bimbingan Zainul Arifin dan Irvin Dayadi).

Kayu merupakan salah satu sumber daya alam yang paling banyak digunakan di Indonesia sejak dahulu hingga sekarang, akan tetapi kayu yang memiliki keawetan tinggi jumlahnya sangat terbatas dibandingkan dengan kayu yang memiliki keawetan rendah. Seiring dengan meningkatnya laju pertumbuhan dan perkembangan industri di Indonesia. Kayu yang kelas keawetan rendah dapat dioptimalkan dengan cara pemberian perlakuan pengawetan pada jenis kayu kelas awet rendah, sehingga dapat terhindar dari organisme perusak kayu seperti jamur, serangga, bakteri. Sehingga kayu kelas awet rendah dapat digunakan cukup lama.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai retensi bahan pengawet Crown 100 EC pada kayu Terap (Arthocarpus elasticus REINW) dengan konsentrasi dan lama perendaman yang berbeda serta ketahanannya terhadap serangan rayap tanah (Subterranean termites).
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biologi dan Pengawetan Kayu, Fakultas Kehutanan, Universitas Mulawarman Samarinda. Data diolah menggunakan Rancangan Factorial Acak Lengkap 3×3 dengan 10 kali ulangan. Parameter yang diukur adalah retensi dan uji ketahanan terhadap serangan rayap tanah (Subterranean termites) dengan menggunakan konsentrasi 0,5%, 1%, 2%, dan lama perendaman 30 menit, 1 jam, dan 2 jam.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rataan kadar air kering udara pada kayu Terap (Arthocarpus elasticus REINW) diperoleh nilai sebesar 14,093%, kerapatan kering udara diperoleh 0,502 g/cm3 dan kerapatan kering tanur diperoleh nilai sebesar 0,452 g/cm3. Konsentrasi dan lama perendaman berpengaruh sangat signifikan terhadap nilai retensi bahan pengawet, semakin lama dilakukan perendaman dan semakin besar konsentrasi pengawet Crown 100 EC yang digunakan, maka semakin tinggi pula nilai retensinya. Retensi tertinggi dicapai pada perendaman 2 jam konsentrasi 2% sebesar 0,866 kg/m3, kemudian yang terendah pada perendaman 30 menit konsentrasi 0,5% sebesar 0,124 kg/m3. Perlakuan pengawetan dengan menggunakan bahan pengawet Crown 100 EC dengan menggunakan metode pengawetan telah mampu menurunkan kehilangan berat akibat serangan rayap. Semakin tinggi konsentrasinya akan menghasilkan nilai retensi yang baik dan Semakin lama kayu direndam maka semakin banyak udara yang keluar dari rongga-rongga sel maka akan menyebabkan nilai retensi bahan pengawet semakin tinggi.

Ketersediaan

LOADING LIST...

Detail Information

Judul PENGAWETAN KAYU TERAP (Arthocarpus elasticus REINW) DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN PENGAWET CROWN 100 EC PADA KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN YANG BERBEDA
Pengarang Miftakul Zakaria - Personal Name
No. Panggil SKRIPSI MIF p 2020
Subyek PENGAWETAN KAYU TERAP (Arthocarpus elasticus REINW
Bahasa Indonesia
Tempat Terbit Universitas Mulawarman
Tahun Terbit 2020
Penerbit Fakultas Kehutanan
Jurusan Kehutanan
Lampiran Berkas
LOADING LIST...

Informasi
DETAIL CANTUMAN
Kembali ke sebelumnya  
UPT. PERPUSTAKAAN UNMUL

DIGITAL LIBRARY


Jl. Kuaro Gunung Kelua