Lygodium micropyllum merupakan tumbuhan paku-pakuan dari family Lygodiaceae, masyarakat pedalaman Kalimantan percaya tumbuhan ini dapat menyembuhkan luka, menurunkan demam dan sebagai antiinflamasi. Latar belakang penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antiinflamasi ekstrak dan fraksi dari herba kerokot (Lygodium microphyllum). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ekstrak dan fraksi dari herba kerokot (Lygodium microphyllum) memiliki aktivitas antiinflamasi. Penelitian ini menggunakan metode HET-CAM yaitu telur ayam fertil sebagai media pengujian. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi sehingga diperoleh ekstrak metanol herba kerokot selanjutnya dilanjutkan pemisahan dengan metode fraksinasi dengan pelarut n-heksana dan etil asetat. Ekstrak dari masing-masing pelarut dilakukan pengujian antiinflamasi dengan metode HET-CAM sehingga diperoleh nilai antiinflamasi pada kelompok ekstrak pada konsentrasi 15%, 10%, dan 5% berturut-turut 0,372, 0,557 dan 0,708. Kelompok fraksi n-heksana pada konsentrasi 15%, 10%, dan 5% berturut-turut 0,241, 0,440 dan 1,009. Kelompok fraksi etil asetat pada konsentrasi 15%, 10%, dan 5% berturut-turut 0,340, 0,611, 0,828. Sedangkan kontrol pembanding inflamasi menunjukkan nilai 3,634 dan antiinflamasi yaitu natrium diklofenak menunjukkan nilai 0,326 atau ≤0,9 yang berarti tidak berpotensi menginflamasi. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan cara dibuat grafik untuk melihat perbedaan yang signifikan antar konsentrasi yang telah ditetapkan. Ekstrak metanol dan fraksi etil asetat tidak mengiritasi dan berpotensi memiliki aktivitas antiinflamasi. Senyawa yang diperkirakan berperan sebagai antiinflamasi adalah senyawa flavanoid.