Sumberdaya batubara adalah bagian dari endapan batubara dalam bentuk dan kuantitas tertentu serta mempunyai prospek beralasan yang memungkinkan untuk ditambang secara ekonomis. Ada banyak metode yang dapat dalam penaksiran sumberdaya batubara, salah satunya adalah metode Circular USGS. Metode Circular USGS ini sesuai untuk diterapkan dalam perhitungan sumberdaya batubara, karena metode ini ditujukan pada pengukuran bahan galian yang berbentuk perlapisan (tabular) yang memiliki ketebalan dan kemiringan lapisan yang relatif konsisten. Manfaat dari penaksiran sumberdaya batubara diantaranya yaitu memberikan taksiran dari kuantitas (tonage) batubara dan juga memberikan perkiraan bentuk 3-dimensi dari sumberdaya batubara. Hal ini penting digunakan untuk menentukan umur tambang dan batas-batas kegiatan penambangan (pit limit). Dikarenakan semua keputusan teknis di atas sangat tergantung pada taksiran sumberdaya, maka penaksiran sumberdaya merupakan salah satu tugas penting dan mempunyai tanggung jawab yang besar dalam mengevaluasi suatu proyek pertambangan. Hasil penaksiran sumberdaya batubara pada seam A di PT. Senamas Energindo Mulia metode Circullar USGS; sumberdaya terukur = 4.650.501,193 mT, sumberdaya terunjuk = 4.677.557,924 mT, dan sumberdaya tereka = 4.690.668,242 mT.