Kualitas batubara adalah sifat fisika dan kimia dari batubara yang mempengaruhi potensi kegunaannya. Kualitas batubara ditentukan oleh maseral dan mineral matter penyusunnya, serta oleh derajat coalification (rank). Umumnya untuk menentukan kualitas batubara dilakukan analisis kimia pada batubara yang diantaranya berupa analisis proksimat dan analisis ultimat. Oleh karena itu, analisis pengaruh nilai mineral matter perlu dilakukan sebab merupakan salah satu parameter dalam mengevaluasi batubara dan menentukan derajat coalification (rank).

Dalam penelitian ini meliputi uji kualitas batubara pada pit site Merandai PT. Bukit Baiduri Energi. Membahas mengenai faktor-faktor yang menyebabkan perubahan kualitas batubara serta pencegahan yang dilakukan agar tidak terjadi perubahan kualitas yang signifikan pada batubara.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa Inherent mineral matter pada Seam A3 mempengaruhi 98,29% peningkatan nilai densitas dan 55,58% peningkatan nilai GCV MMMF dikarenakan nilai Ash dan TS yang saling berlawanan. Extraneous mineral matter pada Seam A2 mempengaruhi 74,73% peningkatan nilai densitas dan 25,65% penurunan nilai GCV MMMF dikarenakan nilai Ash dan TS yang mempunyai pola sebaran yang sama. Inherent mineral matter pada Seam A1 mempengaruhi 37,79% penurunan nilai densitas dan 40,63% penurunan nilai GCV MMMF dikarenakan nilai Ash dan TS yang saling berlawanan. Inherent mineral matter pada Seam A mempengaruhi 97,64% peningkatan nilai densitas dan 82,99% penurunan nilai GCV MMMF dikarenakan nilai Ash dan TS yang mempunyai pola sebaran yang sama. Inherent mineral matter pada Seam AT mempengaruhi 92,98% nilai densitas dan 78,56% penurunan nilai GCV MMMF dikarenakan nilai Ash dan TS yang mempunyai pola sebaran yang sama.