Kulit batang durian digunakan secara tradisional oleh suku Dayak Benuaq dibuat menjadi air rebusan untuk mengobati diare. Kulit batang durian diekstraksi menggunakan metanol dan diperoleh rendemen sebesar 2,61%. Tiap pengujian didapatkan nilai untuk pengujian orientasi dosis bahan uji terhadap saat mulai terjadinya diare, didapatkan 3 dosis terbaik yaitu 20 mg/kg bb, 40 mg/kg bb, dan 80 mg/kg bb, kemudian untuk parameter saat mulai terjadinya diare didapatkan hasil dosis paling berpotensi terdapat pada dosis 40 mg/kg bb dengan nilai 21,3 menit ± 2,309, parameter pengamatan konsistensi feses berlendir/berair hasil terbaiknya terdapat pada dosis 20 mg/kg bb pada diameter serapan air dengan nilai 0,66 cm ± 0,379 dan berat fesesnya 1,27 g ± 0,764, parameter pengamatan konsistensi feses lembek pada diameter serapan air didapatkan nilai 1,83 cm ± 0,289 dan berat feses 0,43 g ± 0,058, sedangkan dosis 40 mg/kg bb didapatkan nilai 1,5 cm ± 0,500 dan berat feses 0,2 g ± 0,200, parameter pengamatan frekuensi diare hasil terbaiknya terdapat pada dosis 20 mg/kg bb dengan nilai 2,6 ± 0,577, dan parameter lama terjadinya diare hasil terbaiknya terdapat pada dosis 20 mg/kg bb dengan nilai 173,7 menit . Ekstrak kulit batang durian memiliki aktivitas sebagai antidiare yang sangat lemah pada dosis 80 mg/kg bb, memiliki efek yang lemah pada dosis 20 mg/kg bb, dan memiliki efek yang paling efektif pada dosis 40 mg/kg bb karena sebanding dengan Loperamid HCl dosis 1 mg/kg bb.