Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan ekstrak daun belimbing wuluh, ekstrak kulit pisang kepok dan gabungan terhadap pertumbuhan bakteri Propionibacterium acne.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimen, dimulai pada bulan Oktober 2019 dan selesai pada bulan November 2019. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Organik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dan Laboratorium Mikrobiologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling dan teknik pengumpulan data digunakan cara deskriptif. Penelitian ini menggunakan analisis varian (ANAVA) One Way dan dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT), dengan 6 perlakuan dan 4 kali ulangan pada Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) dan Kulit Pisang Kepok (Musa paradisiaca L.), 6 perlakuan tersebut ialah, 0 µg (kontrol negatif), 20 µg, 40 µg, 60 µg, 80 µg, dan 100 µg, serta 4 perlakuan dan 6 kali ulangan pada gabungan ekstrak daun belimbing wuluh dan kulit pisang kepok, 4 perlakuan tersebut ialah, 20 µg-80 µg, 40 µg-60 µg, 60 µg-40 µg, 80 µg-20 µg.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa rata-rata zona hambat ekstrak daun belimbing wuluh pada konsentrasi 80 µg adalah 1.00 mm dan pada konsentrasi 100 µg adalah 17.00 mm. Rata-rata zona hambat ekstrak kulit pisang kepok pada konsentrasi 80 µg adalah 0.88 mm dan pada konsentrasi 100 µg adalah dan 8.00 mm. Pada gabungan ekstrak daun belimbing wuluh dan kulit pisang kepok, rata-rata zona hambat yang diperoleh pada konsentrasi 40 µg - 60 µg adalah 4.58 mm dan pada konsentrasi 80 µg - 20 µg adalah 4.83 mm. Ekstrak daun belimbing wuluh lebih mampu dalam menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acne dibandingkan dengan ekstrak kulit pisang kepok.