NIKI PUTRI RIZKI. Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman Samarinda, 2020. Masa Simpan Daging Ayam Broiler yang direndam dengan Infusa Daun Salam (Syzygium polyanthum). (Dibawah Bimbingan Ari Wibowo dan Muh.Ichsan Haris).
Daging ayam merupakan salah satu bahan pangan hasil ternak yang disukai oleh masyarakat hal tersebut dikarenakan kandungan nutrisi daging ayam yang tinggi dan harganya yang murah dibandingkan dengan jenis daging lainnya. Daun salam merupakan salah satu jenis tanaman yang diketahui dapat digunakan sebagai antibakteri karena mampu menghambat aktivitas mikroba. Senyawa yang terkandung di dalam daun salam yaitu minyak atsiri (sitral dan eugenol), tanin, flavonoid, dan triterpenoid. Senyawa bioaktif dalam daun salam dapat bersifat bakterisidal, bakteriostatik, fungisidal, dan germinal/menghambat germinal spora bakteri.
Subjek penelitian dilakukan untuk mengetahui efek infusa daun salam (diinfuskan) pada kualitas fisik dan pertumbuhan mikroba (pembusuk) pada daging dada ayam broiler selama lima hari penyimpanan.
Penelitian ini dirancang dengan menggunakan 4 perlakuan dan tiga ulangan di mana sampel direndam dalam konsensi yang berbeda dari infusa daun salam (kontrol, P1 10%, P2 30%, P3 50%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan antara perlakuan dan kontrol. Infusa dengan masa simpan dengan konsentrasi yang berbeda pada daging ayam broiler bagian dada dengan perbedaan konsentrasi dihitung secara stastistik menunjukkan hasil tidak berbeda nyata (P>0,05) pada susut masak, daya ikat air.
pH daging broiler memiliki sifat asam dan semakin tinggi penggunaan daun salam dalam daya simpan daging ayam broiler bagian dada menghasilkan daya hambat bakteri
Kata Kunci : Infusa Daun Salam, daya simpan daging ayam broiler, kualitas fisik, dan Total Bakteri (TPC).