Ananda, 2020. Ungkapan Tradisional Bahasa Dayak Tunjung di Desa Keliwai Kecamatan Long Iram Kota Kabupaten Kutai Barat. Program Studi Bahasa Indonesia. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mulawarman Kalimantan Timur. Dibimbing oleh Dr. Hj. Widyatmike Gede Mulawarman., M.Hum selaku dosen pembimbing I dan Meita Setyawati, S.Sn,. M.A. Selaku dosen pembimbing II.



Kata Kunci : Deskripsi, Ungkapan, Bahasa Dayak Tunjung.





Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dan menginventariskan bentuk, jenis, makna, ungkapan tradisional bahasa Dayak tunjung.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang diharapkan dapat menggambarkan penelitian dengan cara menganalisis hasil penelitian tentang ungkapan bahasa Dayak Tunjung.

Setelah data diperoleh dan dianalisis maka penulis menyimpulkan bahwa ada 15 ungkapan tradisional bahasa Dayak Tunjung di desa Keliwai kecamatan Long Iram Kota kabupaten Kutai Barat yaitu Anaak ngon, angaq buruk, anum juhuq, apar sempekat, aruk raatn, asakng kodook, atai batuuq, belump ngeluhang, betungkat bancukng, nala we, kehelak ahar, tangkaq kecatn, tangkaq tukar, tetaq seletatn, unek pesaq. Bentuk ungkapan tradisonal bahasa dayak Tunjung hanya ada satu gabungan yaitu gabungan kata/frase. Jenis ungkapan tradisional Dayak Tunjung di desa Keliwai kecamatan Long Iram Kota kabupaten Kutai Barat terbagi tiga jenis yaitu ungkapan yang berasal dari anggota tubuh, ungkapan yang berasal dari tempat tinggal, ungkapan yang berasal dari alam sekitar. Makna ungkapan tradisonal bahasa Dayak Tunjung di desa Keliwai kecamatan Long Iram Kota kabupaten Kutai Barat ialah makna tersurat dan makna tersirat.