Analisis Risiko adalah metode pendekatan yang digunakan untuk memperkirakan potensi bahaya risiko kesehatan pada manusia dimasa akan datang baik yang bersifat karsinogenik maupun non-karsinogenik.
Penelitian ini menggunakan metode ARKL untuk menghitung kadar Cu pada kerang bulu yang dikonsumsi oleh nelayan di wilayah pesisir Pagung. Dimana pada lokasi tersebut terdapat wilayah pesisir yang lansung berbatasan dengan laut. Sehingga di wilayah ini terdapat kapal-kapal nelayan bersandar, tempat lalu lalang kapal-kapal nelayan, dan pemukiman warga.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui risiko kesehatan non-karsinogenik tembaga terhadap gejala anemia pada nelayan yang mengkonsumsi kerang bulu di wilayah pesisir Pagung.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan metode ARKL dan pemeriksaan kadar Cu pada kerang bulu periksa pada laboratorium fakultas Mipa Universitas Mulawarman dengan menggunakan alat atomic absorption spectrometry (AAS). Serta wawancara pada 45 responden menggunakan kuesinioner. Penelitian ini dilakukan pada Oktober-November 2019.
Hasil Penelitian kadar Cu pada 3 sampel kerang bulu adalah sampel I 314 mg/L, sampel II 282 mg/L, sampel III 8,6 mg/L. Maka keseluruhan pengukuran Cu pada kerang bulu melebihi Nilai Baku Mutu Lingkungan yang ditetapkan Kep.MenLH Nomor 51 Tahun 2004 yaitu 0,008 mg/L. Hasil perhitungan metode ARKL dari 45 responden sekitar 73,3% berpotensi mengalami risiko penyakit non-karsinogenik Cu (gejala anemia) di masa konsumsi 30 tahun.
Oleh karna itu, disarankan untuk mengurangi jumlah asupan kerang bulu dengan cara variasi makanan serta perlu diadakan pemantauan berkala kualitas air laut pada parameter logam berat oleh Balai lingkungan hidup.
Kata Kunci : ARKL, Cu (Tembaga), Kerang Bulu, Risiko Non-Karsinogenik
Kepustkaaan : 36, (1997-2019)