JUAN EKO GUNADI. Pengeringan Alami Kayu Trembesi (Samanea saman (Jacq.) Merr.) pada Ketebalan dan Jenis Papan yang Berbeda (dibawah bimbingan Edy Budiarso dan Zainul Arifin). Kebutuhan kayu semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, sehingga terjadi kelangkaan bahan baku kayu. Sehubungan dengan hal tersebut, maka dilakukan efisiensi penggunaan kayu antara lain dengan menggunakan jenis kayu Trembesi (Samanea saman (Jacq.) Merr.). Pengeringan bertujuan untuk mengeluarkan air dari dalam kayu sampai ketitik dimana kayu itu stabil, baik selama pengerjaan maupun pemakaian oleh karena itu, pengeringan kayu memberikan arti ekonomis bagi konsumen dan produsen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lama waktu pengeringan alami yang diperlukan pada tebal kayu 2,5 cm dan 3,5 cm pada jenis papan radial dan tangensial dari kayu trembesi. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah papan jenis kayu trembesi (Samanea saman (Jacq.) Merr.), yang berasal dari areal Universitas Mulawarman yang telah dipotong dan dihasilkan contoh uji jenis papan radial dan tangensial ukuran 2,5 cm dan 3,5 cm. masing-masing perlakuan sebanyak 10 ulangan. Contoh uji dikering udarakaan di bawah atap dan ditimbang setiap hari untuk menghitung penurunaan kadar air kayu yang terjadi, hingga kadar air kayu mencapai kadar air keseimbanggan. Jenis papan radial memerlukan waktu pengeringan yang lebih lama di bandingkan papan tangensial untuk mencapai kadar air keseimbangan. Pengeringan alami dengan kadar air awal ± 60 - 69 % hingga mencapai kadar air keseimbangan ±15%, papan dengan ketebalan 2,5 cm dan 3,5 cm diperlukan waktu pengeringan 9 sampai 10 hari untuk jenis papan tangensial dan radial tebal 2,5 untuk papan tangensial dan radial tebal 3,5 diperlukan waktu pengeringan 11 dan 14 hari.
Kata Kunci : Pengeringan, alami, kayu, trembesi, dan jenis papan