Detail Cantuman Kembali
AHMAD ISKANDAR - Personal Name

PENGAWERTAN KAYU SUKUN ( Atocarpus indicus ) MENGGUNAKAN METODE PERENDAMAN DINGIN MENGGUNAKAN BAHAN PENGAWET TEMBAGA SULFAT (CuSO4)

AHMAD ISKANDAR. Pengawetan Kayu Sukun (Altocarpus indicus) dengan Metode Perendaman Dingin Menggunakan Bahan Pengawet Tembaga Sulfat (CuSO4). (Dibawah Bimbingan Edy Budiarso dan Zainul Arifin).

Kayu yang terdapat di Indonesia dengan keawetan yang tinggi jumlahnya sangat terbatas dibandingkan dengan kayu yang keawetannya rendah yang memiliki jumlah sangat melimpah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lama perendaman dan konsentrasi bahan pengawet yang berbeda terhadap retensi bahan pengawet tembaga sulfat pada kayu Sukun (Artocarpus indicus) serta daya tahannya terhadap serangan rayap tanah.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pengeringan dan Pengawetan Kayu, Fakultas Kehutanan, Universitas Mulawarman, Samarinda. Data hasil penelitian diolah menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan analisis faktorial 3 x 3 dengan 10 kali ulangan. Dengan menggunakan lama perendaman 1 hari, 3 hari dan 5 hari serta kosentrasi 6 %, 8%, dan 10%. Parameter yang diukur adalah kadar air, kerapatan, retensi dan kehilangan berat.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai rataan kadar air kering udara pada kayu Sukun (Artocarpus indicus) diperoleh nilai sebesar 13,37%, kerapatan kering udara diperoleh 0,46 g/cm3 dan kerapatan kering tanur diperoleh nilai sebesar 0,41 g/cm3. Konsentrasi pengawet, lama perendaman dan interaksinya berpengaruh sangat signifikan terhadap nilai retensi bahan pengawet, semakin lama dilakukan perendaman dan semakin besar konsentrasi pengawet Tembaga Sulfat yang digunakan, maka semakin tinggi pula nilai retensinya. Nilai retensi yang terbesar adalah konsentrasi 10% dengan lama perendaman 5 hari menghasilkan nilai retensi sebesar 10,548 kg/m3, sedangkan nilai retensi terkecil adalah pada konsentrasi 6% dengan lama perendaman 1 hari menghasilkan nilai retensi sebesar 1,103 kg/m3. Konsentrasi bahan pengawet CuSO4 dan lama perendaman berpengaruh sangat signifikan terhadap serangan rayap tanah, sedangkan interaksinya tidak berpengaruh signifikan. Nilai kehilangan berat terkecil yaitu pada konsentrasi 10% dan lama perendaman 5 hari menghasilkan kehilangan berat terkecil sebesar 6,421%, sedangkan untuk nilai kehilangan berat terbesar pada konsentrasi 6% dan lama perendaman 1 hari menghasilkan kehilangan berat terbesar sebesar 15,075%. Sedangkan kontrol menghasilkan nilai kehilangan berat yang lebih besar dibandingkan contoh uji yang diberi perlakuan sebesar 20,447%. Berdasarkan nilai rataan persentase di atas terlihat bahwa secara umum perlakuan pengawetan dengan Tembaga Sulfat menghasilkan penurunan nilai persentase kehilangan berat pada contoh uji bila dibandingkan dengan kontrolnya (kelas ketahanan V Sangat Buruk), dimana contoh uji pengawetan menghasilkan kelas ketahanan II (Tahan), III (Sedang) dan IV (Buruk). Kondisi terbaik dicapai pada lama perendaman 5 hari dengan konsentrasi 10% (T3K3) sebesar 6,421%.

Ketersediaan

LOADING LIST...

Detail Information

Judul PENGAWERTAN KAYU SUKUN ( Atocarpus indicus ) MENGGUNAKAN METODE PERENDAMAN DINGIN MENGGUNAKAN BAHAN PENGAWET TEMBAGA SULFAT (CuSO4)
Pengarang AHMAD ISKANDAR - Personal Name
No. Panggil SKRIPSI AHM p 2020
Subyek pengawetan kayu
Bahasa Indonesia
Tempat Terbit Universitas Mulawarman
Tahun Terbit 2020
Penerbit Fakultas Kehutanan
Jurusan Kehutanan
Lampiran Berkas
LOADING LIST...

Informasi
DETAIL CANTUMAN
Kembali ke sebelumnya  
UPT. PERPUSTAKAAN UNMUL

DIGITAL LIBRARY


Jl. Kuaro Gunung Kelua