Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah sebuah proses pembelajaran dengan cara memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk menerapkan ilmu yang telah di dapat di bangku kuliah agar dapat di laksanakan di tempat kerja secara nyata, baik di instansi swasta, BUMN, ataupun instansi umum lainnya dalam jangka waktu tertentu yang telah ditentukan.
Kegiatan yang dilakukan selama PKL di Apotek Darul Hayyi dan Apotek Kimia Farma Rapak Indah yaitu mempelajari perbekalan farmasi yang ada di apotek, melakukan penyiapan obat berdasarkan resep dokter, melakukan pelayanan swamedikasi dan melakukan penyimpanan obat.
Perbedaan Apotek Darul Hayyi dan Apotek Kimia Farma 354 Bung Tomo terletak pada pengelolaannya. Apotek Darul Hayyi ialah apotek pribadi yang seluruh kegiatannya dikelola oleh Apoteker Pengelola Apotek (APA) meliputi perencanaan yang dibuat berdasarkan pola konsumsi, pengadaan yang dilakukan dengan memesan langsung ke Pedagang Besar Farmasi (PBF) melalu sales, serta penyimpanan OTC yang diletakkan pada etalase atau rak yang hanya dapat diambil oleh karyawan.
Sedangkan Apotek Kimia Farma ialah apotek jaringan dimana seluruh kegiatan kefarmasiannya terkontrol dan terpusat pada Business Manager (BM) meliputi perencanaan berdasarkan Pareto, pengadaan yang dilakukan dengan beberapa cara yaitu pengadaan rutin, dropping, cito dan konsinyasi, serta penyimpanan OTC yang diletakkan pada bagian swalayan farmasi.
Kegiatan yang dilakukan selama PKL di Rumah Sakit AM Parikesit Tenggarong Seberang, yaitu pada pengelolaan perbekalan kefarmasian di rumah sakit dengan pemilihan sediaan yang dilakukan oleh Komite Farmasi Terapi (KFT), perencanaan berdasarkan pola konsumsi, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pengendalian dan pemusnahan. Sedangkan standar pelayanan kefarmasian di rumah sakit dalam pelayanan farmasi klinik yaitu pengkajian resep, dispensing obat dan pemberian informasi obat.
Kegiatan yang dilakukan selama PKL di Puskesmas Pasundan, yaitu kegiatan pengelolaan perbekalan kefarmasian di puskesmas pasundan dengan perenanaan berdasarkan pola konsumsi, permintaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pengendalian, pemusnahan, pencatatan dan pelaporan. Sedangkan standar pelayanan farmasi klinik, yaitu pengkajian, pelayanan resep dan pemberian informasi obat kepada pasien yang didampingi oleh tenaga kefarmasian puskesmas.