STUDI KULTUR JARINGAN TANAMAN DOYO (Curculigo latifolia Dryand.) MENGGUNAKAN VARIASI JENIS EKSPLAN DAN KOMBINASI KONSENTRASI ZAT PENGATUR TUMBUH
ASWAN EFENDI, Studi Kultur Jaringan Tanaman Doyo (Curculigo latifolia Dryand.) menggunakan Variasi Jenis Eksplan dan Kombinasi Konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh. Magister Pertanian Tropika Basah Universitas Mulawarman, tahun 2020 (Di bawah bimbingan Widi Sunaryo dan Nurhasanah).
Salah satu kendala dalam pengembangan industri kerajinan tenun Ulap Doyo yang merupakan kain khas hasil kearifan lokal suku Dayak Benuaq di Kalimantan Timur adalah ketersediaan bahan baku yaitu tanaman doyo yang semakin sedikit dan sulit didapat. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan ketersediaan tanaman doyo adalah pembudidayaan doyo melalui teknik kultur jaringan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) bagian tanaman yang terbaik sebagai sumber eksplan untuk kultur jaringan tanaman doyo, 2) kombinasi konsentrasi ZPT BAP dan IBA yang terbaik untuk menginisiasi terbentuknya tunas pada eksplan 3) kombinasi konsentrasi ZPT BAP dan IBA terbaik untuk menghasilkan multiplikasi tunas terbanyak, serta 4) potensi regenerasi dan pengakaran tunas untuk perbanyakan tanaman secara massal.
Penelitian dilakukan dalam 3 (tiga) tahapan yaitu tahap inisiasi tunas, tahap multiplikasi tunas dan regenerasi tanaman (induksi pengakaran). Percobaan inisiasi dan multiplikasi tunas menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri atas 2 (dua) faktor. Faktor pertama perlakuan yaitu kombinasi konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) 6-Benzil amino purine (BAP) dan Indole-3-butyric acid (IBA) dalam media dasar media Murashige and Skoog (MS) padat yang terdiri dari 7 (tujuh) kombinasi, sedangkan faktor kedua adalah jenis eksplan yang terdiri atas 2 (dua) jenis yaitu Eksplan Tunas dan Eksplan Rimpang. Setiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak 5 (lima) kali. Pada tahap multiplikasi kombinasi ZPT yang digunakan sama dengan tahap inisiasi hanya saja konsentrasi ZPT BAP ditingkatkan menjadi 10 (sepuluh) kali lipat dari konsentrasi ZPT BAP yang digunakan pada tahap inisiasi. Tahapan regenerasi tanaman untuk merangsang perakaran tanaman doyo dilakukan dengan menumbuhkan tanaman pada media dasar MS padat yang mengandung 0,25 mg.L-1 ZPT IBA untuk merangsang pertumbuhan akar. Data dianalisis dengan menggunakan sidik ragam dan dilanjutkan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rimpang (rhizoma) merupakan bagian tanaman terbaik sebagai sumber eksplan pada kultur jaringan tanaman doyo dengan persentase rerata eksplan hidup (60,00%), responsif (94,48%), browning (17,14%), bertunas (73,81%), dan tunas berakar (87,50%) serta waktu yang singkat untuk menginisiasi tunas yaitu 2 (dua) minggu. Kombinasi konsentrasi ZPT 3,75 mg.L-1 BAP + 0,50 mg.L-1 IBA (i6) yang diberikan pada eksplan rimpang, menunjukkan pengaruh terbaik untuk menginisiasi tunas dengan persentase eksplan hidup dan responsif tertinggi yaitu 80%. Kombinasi konsentrasi ZPT 37,50 mg.L-1 BAP + 0,50 mg.L-1 IBA (m6), yang diberikan pada eksplan rimpang, menunjukkan pengaruh terbaik dengan menghasilkan persentase eksplan bertunas tertinggi yaitu 60% dengan rerata jumlah tunas per eksplan 4,00. Regenerasi dan pengakaran hasil multiplikasi tunas memiliki potensi yang baik untuk perbanyakan tanaman secara massal yang ditandai dengan 87,50% tunas yang dihasilkan mampu membentuk sistem perakaran yang baik.
Ketersediaan
Detail Information
Judul | STUDI KULTUR JARINGAN TANAMAN DOYO (Curculigo latifolia Dryand.) MENGGUNAKAN VARIASI JENIS EKSPLAN DAN KOMBINASI KONSENTRASI ZAT PENGATUR TUMBUH |
---|---|
Pengarang | ASWAN EFENDI - Personal Name |
No. Panggil | TESIS ASW s 2020 |
Subyek | Kata kunci : Curculigo latifolia, ulap doyo, BAP, |
Bahasa | Indonesia |
Tempat Terbit | Universitas Mulawarman |
Tahun Terbit | 2020 |
Penerbit | S2 Pertanian Tropika Basah |
Jurusan | Magister Pertanian Tropika Basah |
Lampiran Berkas | LOADING LIST... |
DIGITAL LIBRARY