Industri tahu yang tidak memiliki instalasi pengelolaan limbah lebih sering membuang limbah langsung ke sungai. sehingga dapat menurunkan kadar oksigen didalam air yang menyebabkan kehidupan yang ada didalam perairan akan terganggu serta dapat menjadi media pembawa penyakit. Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas serbuk biji kelor sebagai koagulan dalam menurunkan BOD dan COD limbah cair industry tahu, berdasarkan Analisa limbah cair industri tahu rumahan di Kelurahan Selili kota Samarinda tersebut mengandung BOD (3413,75mg/L) dan COD (7200mg/L), maka Limbah tersebut harus di diolah sebelum dibuang kebadan air.
Penelitian ini merupakan truth experiment dengan desain penelitian posttest only with control grup untuk melihat efektivitas serbuk biji kelor dalam menurunkan kadar BOD dan COD dengan menggunakan proses koagulasi flokulasi. Metode analisis pada penelitian ini menggunakan uji regresi linier.
Hasil penelitian menunjukan dengan tiga variasi dosis yaitu 3000 mg/L, 6000 mg/L, 9000 mg/L, dengan efektivitas dosis paling efektiv untuk kadar BOD (2566,18mg/L) pada dosis 9000mg/L dengan nilai Pvalue = 0,000a < α=0,05. Dan dosis paling efektiv untuk menurunkan kadar COD (3640mg/L) pada dosis 9000mg/L dengan nilai Pvalue = 0,000a < α=0,05.
Hasil penelitian menunjukan penggunaan serbuk biji kelor sebagai koagulan dalam penurunan BOD dan COD limbah cair industry tahu berlangsung efektiv pada dosis 9000 mg/L yang mampu menurunkan BOD (2566,18mg/L) dan menurunan COD (3640mg/L). Sehingga dapat disimpulkan bahwa serbuk biji kelor dapat digunakan sebagai koagulan dalam penurunan senyawa BOD dan COD pada dosis 9000 mg/L dan masih dapat meninggikan jumlah dosis koagulan serbuk biji kelor.