Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat daya racun dari detergen yang dinyatakan dengan nilai LC50-96 jam dan menganalisis perubahan histopatologik insang dan ginjal pada benih ikan Mas (Cyprinus carpio L) akibat paparan detergen.
Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Toksikologi Perairan, Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Mulawarman pada bulan September 2019 – Januari 2020. Uji toksisitas dilakukan dengan dua tahapan, yaitu uji pendahuluan untuk mencari nilai kritis konsentrasi, yang kemudian dilanjutkan dengan uji lanjutan. Metode uji menggunakan metode statik. Kisaran kritis pada uji pendahuluan adalah 10 dan 100 mg/l dan konsentrasi detergen pada uji lanjutan adalah 0 mg/l (kontrol); 15,5 mg/l; 24 mg/l; 37 mg/l; 56 mg/l; dan 65 mg/l dengan 3 kali ulangan selama 96 jam waktu dedah. Analisis data menggunakan Analisis Probabilitas Unit (Probit) menggunakan program Ms. Excel untuk mendapatkan nilai LC50. Dari hasil penelitian didapatkan nilai LC50-96 jam sebesar 33,07 mg/l, berarti tingkat toksisitas detergen termasuk kriteria toksik. Insang dan ginjal difiksasi menggunakan larutan Bouin untuk pembuaran preparat histopathologis , pewarnaan menggunakan Hematoxylin dan Eosin dan dianalisis secara deskriptif. Hasil pengamatan memperlihatkan insang mengalami edema, hyperplasia, fusi dua lamella sekunder, hemorrhage, aneurisma, kongesti, focal nekrosis dan inti piknotik. Jaringan ginjal menunjukkan adanya edema, hemorrhage glomerulus mengkerut sehingga bowman space melebar, nekrosis, kongesti, dan hypertropi. Jadi dapat disimpulkan bahwa detergen dengan konsentrasi sebesar 33,07 mg/l telah menyebabkan kematian pada ikan mas ( Cyprinus carpio L) dan menyebabkan kerusakan parah terhadap insang dan ginjal ikan yang telah terpapar detergen dengan waktu tinggal selama 4 hari di perairan.