Dermatitis akibat kerja adalah kelainan kulit yang terjadi pada saat atau setelah bekerja atau disebabkan oleh pekerjaan, Dermatitis kerap terjadi pada pekerja informal, yaitu seperti petugas sampah, pekerja industri tahu, cleaning service, dan pekerja pelelangan ikan, Pada hasil observasi awal beberapa pekerja mengalami gejala dermatitis kontak seperti gatal-gatal, kemerahan dan penebalan kulit pada telapak tangan pekerja.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan masa kerja, lama kontak, personal hygiene, dan penggunaan alat pelindung diri dengan kejadian dermatitis kontak pada pekerja pangkalan pendaratan ikan selili. Penelitian ini merupakan studi cross sectional, dilakukan pada bulan Juli-agustus 2019. Sampel berjumlah 68 responden pekerja pangkalan pendaratan ikan selili, diambil dengan totall sampling, analisis data menggunakan uji koefisien korelasi phi, alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu kuesioner.
Ada hubungan antara lama kontak (p-value=0,004, personal hygiene (pvalue=0,001) dan penggunaan alat pelindung diri (p-value=0,001) dengan kejadian dermatitis kontak pada pekerja pangkalan pendaratan ikan selili.
Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara masa kerja (p-value=0,577) dengan kejadian dermatitis kontak pada pekerja pangkalan pendaratan ikan selili Kota Samarinda. Faktor lama kontak, personal hygien, penggunaan alat pelindung diri menjadi faktor utama yang berhubungan dengan dermatitis kontak pada pekerja pangkalan pendaratan ikan selili sedangkan faktor masa kerja bukan faktor yang berhubungan dengan dermatitis kontak.
Disarankan untuk membersihkan diri setelah selesai bekerja dan menggunakan alat pelindung diri.

Kata kunci : Dermatitis kontak, PPI, Pekerja.