Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan bulu babi, indeks keanekaragaman, indeks keseragaman, indeks dominansi, dan hubungan bulu babi (Echinoidea) terhadap ekosistem lamun (seagrass) di perairan Beras Basah Kota Bontang. Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai bahan informasi mengenai kelimpahan bulu babi di perairan Pulau Beras Basah, serta dapat menjadi acuan bagi peneliti selanjutnya dilokasi yang sama.
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada bulan Maret sampai Mei 2019 di Perairan Beras Basah Kota Bontang dan dianalisis di Laboratorium Kualitas Air Jurusan Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Mulawarman. Pada penelitian ini stasiun ditentukan secara acak sehingga terdapat tiga stasiun yaitu stasiun I dibagian barat, stasiun II dibagian timur dan stasiun III dibagian selatan. Pengambilan sampel dilakukan pada saat air surut terendah diketiga stasiun dan dianalisis dengan menggunakan komposisi jenis, kelimpahan relatif, indeks keanekaragaman, indeks keseragaman, indeks dominansi, dan uji korelasi.
Hasil dari penelitian ini ditemukan 2 jenis bulu babi yang tergolong dalam 2 famili yaitu Diadematidae dan Toxopneustidae. Jumlah kelimpahan bulu babi pada jenis Diademasetosum yang paling bersar terdapat pada stasiun 1 yaitu sekitar 88,2 ind.m2 sedangkan pada stasiun 3 bulu babi jenis Tripneustesgratilla. Berdasarkan hasil dari keanekaragaman, keseragaman, dan dominansi bahwa organisme bulu babi ini pada umumnya berasal dari laut sehingga untuk dapat hidup, tumbuh dan berkembang biak diperlukan adaptasi khusus. Adapun adaptas itersebut antara lain daya tahan terhadap kehilangan air, pemeliharaan keseimbangan panas, tekanan mekanik, pernapasan, caramakan, tekanan salinitas dan reproduksi. Hasil uji korelasi menunjukan bahwa meningkatnya jumlah keraptan tegakan lamun tidak akan diikuti dengan meningkatnya jumlah kelimpahan bulub abi.