Batuk merupakan suatu gejala adanya gangguan pada saluran pernapasan dan suatu mekanisme fisiologis protektif yang bermanfaat untuk mengeluarkan dahak dan partikel asing dari saluran pernapasan. Herba kerokot (Lygodium microphyllum) secara empiris di India dipercaya sebagai obat batuk. Penelitian ini bertujuan untuk melihat aktivitas mukolitik dengan konsentrasi efektif serta melihat potensi variasi seri konsnetrasi dari ekstrak metanol dan fraksi etil asetat herba kerokot (L. microphyllum). Metode penelitian ini menggunakan simplisia herba kerokot yang kemudian diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut metanol kemudian dipekatkan. Selanjutnya ekstrak metanol difraksinasi cair-cair sehingga dihasilkan fraksi etil asetat. Ekstrak metanol dan fraksi etil asetat yang diperoleh dianalisis profil KLT dengan perbandingan eluen 3:7 (n-heksan:etil asetat) dan etil asetat 100%, kemudian ekstrak metanol dan fraksi etil asetat dibuat dalam konsentrasi masing-masing 0,1%, 0,5%, dan 1%, kemudian dicampurkan dengan larutan mukosa usus sapi pada pH 7 untuk dilihat nilai viskositasnya menggunakan viskometer Rheosys secara in vitro, kemudian dibandingkan dengan kontrol negatif dan dengan kontrol positif (Asetilsistein 0,1%) pada suhu 37°C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak metanol konsentrai 0,1% dan fraksi etil asetat konsentrasi 0,5% mampu menurunkan viskositas mukus usus sapi secara in vitro dan berdasarkan hasil analisis statistik aktivitas mukolitik ekstrak metanol dan fraksi etil asetat herba kerokot setara dengan Asetilsistein 0,1%.

Kata kunci : Herba Kerokot (Lygodium microphyllum), Mukolitik, mukus usus sapi