Bubur bayi merupakan Makanan Pendamping ASI untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi yang meningkat setelah umur 6 bulan ke atas karena dalam kandungan ASI mengalami penurunan selama proses laktasi terutama kandungan asam sialat. Tempe memiliki banyak manfaat dalam produk olahan sebagai bahan tambahan. Tempe banyak diteliti sebagai pangan fungsional sebab kandungan komponen bioaktifnya tidak dapat ditemukan pada pangan lain serta dapat memberikan berbagai manfaat untuk kesehatan. Ubi jalar selain sumber karbohidrat alternatif dapat dilakukan dengan produk tahan lebih lama sebagai tepung ubi jalar yang berpotensi dalam pengembangan pangan fungsional dan mudah disuplementasi dengan zat gizi sebagai makanan bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penentuan formulasi tepung tempe jenis terpilih dan tepung beras yang memberikan respons sensoris hedonik terbaik dan sifat kmia terhadap bubur bayi ubi jalar orange.
Tahapan penelitian (i) formulasi tepung tempe dan tepung beras putih dalam pembuatan bubur bayi berbasis ubi jalar orange dan (ii) pemilihan jenis kemasan tepung tempe (plastik, daun dan gembus plastik) yang lebih berpotensi untuk dikembangkan sebagai bahan baku pembuatan bubur bayi. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan diulang sebanyak 2 kali. Perlakuan tepung tempe dan tepung beras putih (%) : (0 : 40), (15 : 25) dan (30 : 10). Data dianalisis dengan statistika non-parametrik menggunakan Repeated Measured Anova on Rank / uji Friedman dan dilanjutkan dengan uji Tukey ɑ 5%.
Tempe plastik terpilih sebagai salah satu bahan baku pembuatan bubur bayi berbasis ubi jalar orange. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan formulasi bahan (15:25) terpilih sebagai bahan pembuatan bubur bayi dengan jenis kemasan tempe plastik. Formulasi bubur bayi berpengaruh nyata (p