Perilaku manusia adalah unsur yang memegang peranan penting dalam menimbulkan kecelakaan, sehingga cara yang efektif untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja adalah dengan menghindari terjadinya perilaku tidak aman. Perilaku tidak aman merupakan kegagalan dalam mengikuti persyaratan dan prosedur-prosedur kerja yang benar sehingga menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan karakteristik pekerja, sikap dan pengawasan Kesehatan dan Keselamatan Kerja dengan perilaku kerja (aman/tidak aman) pada pekerja di PT. Kalimantan Timur. Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 86 orang dengan menggunakan teknik Proportionate Stratified Random Sampling. Analisa data menggunakan uji Koefisien Kontingensi. Hasil penelitian menunjukan tidak terdapat hubungan antara umur (p=0,516) dan tingkat pendidikan (p=0,746) dengan perilaku kerja (aman/tidak aman) pada pekerja di PT. X. Namun, terdapat hubungan antara sikap (p=0,027) dan pengawasan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (p=0,005) dengan perilaku kerja (aman/tidak aman). Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian menunjukan bahwa perilaku kerja (aman/tidak aman) di PT. X dipengaruhi oleh sikap dan pengawasan Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Perusahaan dapat menerapkan pelatihan terjadwal mengenai pentingnya (K3), memberikan sistem reward kepada pekerja yang bersikap aman selama bekerja, Pengawasan (K3) lebih berperan aktif, tegas dan melakukan pengawasan menyeluruh pada area-area produksi, mengembangkan program pelaporan untuk kejadian hampir menyebabkan kecelakaan kerja dan pelaksanaan kegiatan safety talk sebelum bekerja di setiap area produksi.