Tahongai (Kleinhovia hospita Linn) merupakan salah satu tumbuhan obat yang memiliki berbagai khasiat. Penelitian ini bertujuan untuk menjamin bahan baku obat yang aman, bermutu dan berkhasiat. Daun tahongai diamati secara makroskopis dan mikroskopis, lalu diekstraksi dengan metode infusa. Selanjutnya dilakukan uji organoleptik, uji metabolit sekunder, identifikasi pola noda yang terbentuk di kromatografi lapis tipis, penetapan kadar sari larut air dan penetapan kadar air menggunakan metode gravimetri, uji cemaran logam berat dengan menggunakan metode ICP-AES (Inductively Coupled Plasma-Atomic Emission Spectroscopy) dan uji cemaran mikroba menggunakan metode angka lempeng total. Hasil yang didapat dari pengamatan makroskopis dan mikroskopis adalah karakteristik yang khas dari daun tahongai. Selanjutnya konsentrasi yang didapat dari hasil infusa adalah 10,38961%. Lalu pada uji organoleptik menunjukkan bentuk solid, bau khas sedang, warna hitam dan rasa pahit. Selanjutnya, pada uji metabolit sekunder positif mengandung saponin dan triterpenoid. Setelah itu, pada penentuan pola noda didapatkan eluen terbaik pada etil asetat : aseton dengan rasio 8:2 menghasilkan nilai Rf pada 5 cm sebesar 0,675 cm, 0,750 cm, 0,800 cm dan 0,825 cm, sedangkan pada 8 cm sebesar 0,385 cm, 0,414 cm, 0,485 cm, 0,542 cm dan 0,885 cm. Selanjutnya pada penetapan kadar sari larut air didapatkan nilai sebesar 11,648% dan pada kadar air senilai 10,328%. Setelah itu, pada cemaran logam berat Hg, Cd, Cr, Ni, Pb dan As berurutan adalah