Detail Cantuman Kembali
ALDI AGUS SETIAWAN - Personal Name

PEMANFAATAN FLY ASH PLTU SEBAGAI AGREGAT DALAM PEMBUATAN BATAKO

PT. Indo Pusaka Berau (PLTU Lati) merupakan salah satu perseroan yang bergerak di bidang industri pembangkitan tenaga listrik yang terbesar Provinsi Kalimantan Timur. Kebutuhan akan listrik yang semakin meningkat tentunya harus dipenuhi untuk meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat PLTU merupakan pembangkit listrik yang mengandalkan energi dari uap air pada boiler untuk memutar dinamo turbin yang kemudian akan menghasilkan energi listrik. Kegiatan PLTU berbahan bakar batubara juga menghasilkan limbah yang dapat mencemari lingkungan. Proses pembakaran batubara pada unit pembangkit uap (boiler) menghasilkan dua jenis abu yaitu abu terbang (fly ash) dan abu dasar (bottom ash). Salah satu alternatif adalah pembuatan batako dengan menggunakan fly ash dinilai dapat mengurangi dampak pencemaran lingkungan dan dapat menjadi nilai tambah secara ekonomi dari limbah tersebut.
Penelitian ini menggunakan bahan tambahan fly ash (abu terbang) yang telah dilakukan pengujian kandungan senyawa pozolanik dan lolos dari ayakan 200 mesh sebagai campuran dalam pembuatan batako pasangan dinding. Sesuai standar SNI 03-0345-1989, perbandingansemen dan pasir yang digunakan pada penelitian ini adalah 1 : 3. Komposisi tambahan yang digunakan adalah limbah fly ash dengan komposisi 5%; 10%; dan 15% dari 100% berat total batako. Selain itu juga dilakukan pembuatan batako tanpa tambahan fly ash (0%) sebagai variabel kontrol. Setelah waktu pengeringan batako selama 28 hari, dilakukan pengujian fisik dan pengujian kadar toksisitas melalui pelindian batako fly ash.
Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penambahan fly ash sebagai agregat dalam pembuatan batako dapat mempengaruhi nilai daya serap air, nilai kuat tekan dan kadar toksisitas. Dari segi parameter fisik dan pemanfaatan fly ash, komposisi optimal dalam pembuatan batako dengan bahan tambahan fly ash adalah batako dengan variabel C dengan komposisi 25% semen, 75% pasir dan penambahan 10% fly ash dari berat total batako. Dari segi kandungan toksisitas yang diperoleh melalui uji TCLP (Toxicity Leaching Analysis Procedure), menunjukkan kandungan logam berat timbal (Pb) pada batako B (5%), C (10%) dan D (15%) melebihi ambang batas baku mutu. Sedangkan, kadar logam berat cadmium (Cd), tembaga (Cu), seng (Zn) dan krom (Cr) pada semua variabel berada dibawah ambang batas baku mutu TCLP pada Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2014.

Ketersediaan

LOADING LIST...

Detail Information

Judul PEMANFAATAN FLY ASH PLTU SEBAGAI AGREGAT DALAM PEMBUATAN BATAKO
Pengarang ALDI AGUS SETIAWAN - Personal Name
No. Panggil
Subyek Batako, Fly Ash, Limbah B3
Bahasa Indonesia
Tempat Terbit Universitas Mulawarman
Tahun Terbit 2017
Penerbit Fakultas Teknik
Jurusan
Lampiran Berkas
LOADING LIST...

Informasi
DETAIL CANTUMAN
Kembali ke sebelumnya  
UPT. PERPUSTAKAAN UNMUL

DIGITAL LIBRARY


Jl. Kuaro Gunung Kelua