Limbah TKKS mencapai 23% dari jumlah produksi minyak kelapa sawit. Limbah TKKS dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pulp dan kertas, karena bahan baku ini merupakan sumber lignoselulosa yang keberadaannya cukup potensial. Limbah penggergajian pada industri kayu, dimanfaatkan sebagai bahan bakar mesin boiler. Produksi total kayu di Indonesia mencapai 2.6 juta m3 pertahun. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui karakteristik kertas dengan perbandingan komposisi TKKS dan campuran limbah serbuk gergaji dan mengetahui pengaruh perbandingan komposisi bahan terhadap karakteristik kertas yang dihasilkan. Pada penelitian ini dilakukan pengukuran karakteristik kertas berupa gramatur, ketebalan kertas, ketahanan sobek, indeks sobek, dan ketahanan lipat.

Dalam penelitian ini digunakan metode pulp soda yaitu dengan digunakan NaOH 15% dengan temperatur pemasakan 150ºC dan lama waktu pemasakan 2 jam. Perbandingan komposisi bahan TKKS dan serbuk kayu meranti putih 100% : 0% ; 75% : 25% ; 50% : 50% ; 25% : 75% dan 0% : 100%. Hasil penelitian ini didapatkan nilai gramatur tertinggi yaitu sebesar 84.08 g/m2 pada komposisi 100% TKKS : 0% serbuk kayu meranti putih dan komposisi 50% TKKS : 50% serbuk kayu meranti. Ketebalan kertas tertinggi yaitu sebesar 0.15 mm pada komposisi 25% TKKS : 75% serbuk kayu meranti putih dan pada komposisi 0% TKKS : 100% serbuk kayu meranti putih. Nilai ketahanan sobek tertinggi yaitu pada komposisi 100% TKKS : 0% serbuk kayu meranti putih sebesar 640.72 mN dan indeks sobeknya 7.77 mN g/m2. Nilai ketahanan lipat tertinggi yaitu sebesar 150.8 pada komposisi 100% TKKS : 0% serbuk kayu meranti putih. Menurut SNI 7274:2008, maka kertas yang dihasilkan memenuhi syarat sebagai kertas cetak A.