Detail Cantuman Kembali
SRI WAHYUNI - Personal Name

ANALISIS MAKNA ANTOLOGI PUISI PENA SUDAH DIANGKAT, KERTAS SUDAH MENGERING KARYA HASAN ASPAHANI: TINJAUAN SEMANTIK


Penyair mengeskpresikan pemikiran dan pengalaman individu maupun sosial, yang diubah menjadi bentuk bahasa tulis dan mengandung makna kias yang membangkitkan perasaan, dan pengalaman bagi pembaca maupun pendengar. Dalam linguistik terdapat bidang ilmu yang mengkaji tentang makna suatu bahasa. Bahasa sebagai sistem lambang bunyi yang arbitrer, digunakan untuk mengekspresikan lambang-lambang bahasa. Makna-makna yang ada pada lambang tersebut, disampaikan kepada lawan bicara atau pembacanya. Hubungan antara lambang satuan bahasa, dengan maknanya sangat diperlukan dalam berkomunikasi. Sebagaimana yang dilakukan oleh Hasan Apahani sebagai sastrawan Kalimantan Timur, dengan meciptakan karya sastra salah satunya antologi puisi Pena Sudah Diangkat, Kertas Sudah Mengering. Hal ini yang mendorong penulis melakukan analisis makna yang terkandung dalam antologi sajak Pena Sudah Diangkat, Kertas Sudah Mengering.
Rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu 1. Bagaimana makna gramatikal yang terkandung dalam antologi puisi Pena Sudah Diangkat, Kertas Sudah Mengering karya Hasan Aspahani? 2. Bagaimana makna konotatif yang terkandung dalam antologi puisi Pena Sudah Diangkat, Kertas Sudah Mengering karya Hasan Aspahani? 3. Bagaimana makna idiomatik yang terkandung dalam antologi puisi Pena Sudah Diangkat, Kertas Sudah Mengering karya Hasan Aspahani? Dalam buku antologi sajak ini terdapat 124 sajak, peneliti hanya menggunakan 5 (lima) sajak dalam penelitian ini. Beberapa sajak yang akan dianalisis, yaitu sajak-sajak (1) Bayangan Mencair, puisi ini menjadi data analasisi utama; (2) Suatu Senja, Suatu Pattaya; (3) Cinta Pada Sepotong Pensil; (4) Nyanyian Nelayan; dan (5) Sebuah Esai Belum Selesai Dibaca.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif bersifat deskriptif, dengan menggunakan metode hermeneutika. Berdasarkan hasil penyajian data dan analisis data, peneliti memperoleh 73 makna gramatikal, 40 makna idiomatik, dan 26 makna konotatif berupa kata, gabungan kata, dan kalimat yang terkandung dalam sajak Bayangan Mencair, Suatu Senja, Suatu Pattaya, Cinta pada Sepotong Pensil, Nyanyian Nelayan, dan Sebuah Esai Belum Selesai Dibaca. Karya Hasan Aspahani tergolong jenis bacaan semi ringan berat, dari segi diksi cocok untuk bahan ajar, sedangkan dari segi makna kurang ideal untuk bahan pembelajaran peserta didik tingkat SMP ke bawah, karena menimbulkan interpretasi jamak.
Kata Kunci: Makna, Puisi, Hasan Aspahani

Ketersediaan

LOADING LIST...

Detail Information

Judul ANALISIS MAKNA ANTOLOGI PUISI PENA SUDAH DIANGKAT, KERTAS SUDAH MENGERING KARYA HASAN ASPAHANI: TINJAUAN SEMANTIK
Pengarang SRI WAHYUNI - Personal Name
No. Panggil
Subyek Kata Kunci: Makna, Puisi, Hasan Aspahani
Bahasa Indonesia
Tempat Terbit Universitas Mulawarman
Tahun Terbit 2019
Penerbit
Jurusan
Lampiran Berkas
LOADING LIST...

Informasi
DETAIL CANTUMAN
Kembali ke sebelumnya  
UPT. PERPUSTAKAAN UNMUL

DIGITAL LIBRARY


Jl. Kuaro Gunung Kelua