Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis penggunaan atau tutupan lahan terkini di wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) Sangatta, menganalisis daerah-daerah yang mengalami degradasi lahan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Sangatta dan menetapkan tingkat kekritisan lahan, serta menganalisis, menetapkan dan menyusun peta hasil tingkat kekritisan lahan, di Daerah Aliran Sungai Sangatta, dan menyusun rencana pengelolaan Daerah Aliran Sungai Sangatta.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan analisis SIG dan Penginderaan Jauh. Prosesnya yaitu dengan mengoverlaykan peta Daerah Aliran Sungai (DAS) Sangatta yang didapat dari DEM (Digital Elevation Model) dan peta-peta tematik dan peta penggunaan dan tutupan lahan yang didapat dari Citra ALOS/AVNIR-2. Selanjutnya dari hasil analisis tersebut akan diperoleh nilai tingkat kekritisan lahan pada DAS Sangatta.
Hasil penelitian ini mengenai kondisi biofisik serta analisis citra radar dan citra Alos, yaitu didapat wilayah DAS Sangatta yang memiliki luas sekitar 199.181,58 Ha, memiliki curah hujan berkisar 1.000 – 3.000 mm/tahun; kelerengan dari datar sampai dengan sangat curam mempunyai kelas lereng terluas sebesar 76,45 % pada kelas datar dan sebesar 18,29 % pada kelas landai; jenis tanah yang dominan terdiri dari jenis tanah ultisol dan inceptisol; jaringan sungai memiliki pola aliran tajuk pohon (dendritic pattern); pola penutup lahan di DAS Sangatta didominasi oleh hutan lahan kering sekunder sekitar 57,25 % dan semak belukar 21,24 %.
Hasil Nilai Tingkat Kekritisan Lahan pada DAS Sangatta secara umum mempunyai nilai tingkat kekritisan lahan Potensial Kritis yaitu seluas 152.214,92 Ha atau 76,46 %, Tidak Kritis seluas 39.723,92 Ha atau 34,22 %, Agak Kritis seluas 6.978,98 Ha atau 3,51 %, dan Kritis seluas 152,72 Ha atau 0,08 %.