Limbah serbuk kayu ulin, sekam padi dan plastik polyprophylene belum dimanfaatkan secara optimal dan menimbulkan masalah terhadap lingkungan, sehingga diperlukan upaya untuk memanfaatkan limbah yang ada. Salah satu alternatif yang bisa digunakan adalah memanfaatkannya untuk pembuatan papan plastik komposit. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui kualitas papan plastik komposit yang berasal dari ketiga limbah tersebut sesuai dengan standar SNI 03 – 2105 – 2006 serta rasio optimal dari variabel yang ditetapkan.
Penelitian ini dilakukan dengan pencampuran limbah serbuk kayu ulin dengan limbah plastik polyprophylene 50% : 50% dan 70% : 30%, limbah sekam padi dengan limbah plastik
polyprophylene 50% : 50% dan 70% : 30% serta campuran limbah serbuk kayu ulin dan sekam padi dengan limbah plastik polyprophylene 25% : 25% : 50%. Hasil pencampuran
semua bahan kemudian dimasukkan kedalam cetakan ukuran 32 cm × 32 cm × 0,6 cm dan dikempa dengan tekanan sebesar 30 kg/cm² selama 15 menit dengan suhu 180ºC. Rasio
optimal terdapat pada papan plastik komposit dengan rasio limbah serbuk kayu ulin dengan limbah plastik polyprophylene 50% : 50%. dengan nilai kerapatan kering udara 0,68 g/cm³,
kerapatan kering oven 0,62 g/cm³, kadar air 4,10%, daya serap air 37,23%, pengembangan tebal 2,48%, keteguhan lentur (Modulus of Elasticity/MoE) 4462,51 kg/cm², keteguhan patah (Modulus of Rupture/MoR) 100,43 kg/cm², dan keteguhan rekat internal (Internal Bond/IB) 2,05 kg/cm². Berdasarkan hasil yang didapat dari sifat fisik dan mekanik papan plastik komposit dengan rasio optimal memiliki kualitas yang memenuhi standar SNI 03 – 2105 –2006 tentang papan plastik komposit kecuali pada hasil nilai keteguhan lentur (Modulus of Elasticity/MoE).