ANALISIS DATA CURAH HUJAN YANG HILANG MENGGUNAKAN METODE INVERSED SQUARE DISTANCE
Data curah hujan Kota Samarinda pada beberapa stasiun pencatat curah hujan pada bulan November 2018 sampai dengan Desember 2018 memiliki kondisi beberapa curah hujan yang hilang, sehingga memiliki permasalahan tersendiriketika proses pengolahan data. Metode inversed square distance adalah salah satumetode yang digunakan untuk mengestimasi data curah hujan yang hilang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik data curah hujan lengkap setelah metode inversed square distance diaplikasikan pada data yang hilang. Pada penelitian ini peramalan yang digunakan adalah single moving average dengan
Menggunakan Mean Absolute Precentage Error (MAPE) sebagai ukuran akurasiperamalan. Sampel pada penelitian ini adalah data curah hujan per 15 menit dalam2 bulan di Kota Samarinda pada bulan November 2018 dan bulan Desember 2018.
Berdasarkan hasil analisis, diperoleh nilai curah hujan tertinggi 11 mm dan terendah 0 mm (tidak terjadi hujan) pada semua stasiun pencatat curah hujan. Pada peramalan menggunakan single moving average pada masing-masing stasiundiperoleh nilai MAPE 45,43% untuk pos tengkawang, 28,54% untuk pos anggana, 35,87% untuk pos bendali h.m ardans dan 36,55% untuk pos loa janan.
Kata Kunci: Curah hujan, data hilang, inversed square distance, MAPE, single moving average.
Ketersediaan
Detail Information
Judul | ANALISIS DATA CURAH HUJAN YANG HILANG MENGGUNAKAN METODE INVERSED SQUARE DISTANCE |
---|---|
Pengarang | Henny Rizky - Personal Name |
No. Panggil | |
Subyek | Kata Kunci: Curah hujan, data hilang, inversed squ |
Bahasa | Indonesia |
Tempat Terbit | Universitas Mulawarman |
Tahun Terbit | 2019 |
Penerbit | Fakultas Pertanian |
Jurusan | MATEMATIKA |
Lampiran Berkas | LOADING LIST... |
DIGITAL LIBRARY