Rachma Putri Kusumastuti, 2019. “Analisis Jejak Karbon (Carbon Footprint) primer di Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Karang Asam-Samarinda”, dibimbing oleh Dr. Mislan, M.Si dan Dr.Djayus, M.T. PLTD Karang Asam-Samarinda merupakan pembangkit energi listrik yang
menggunakan bahan bakar fosil yakni MFO (Marine Fuel Oil) sisa hasil pembakarannya dapat mengahasilkan emisi CO2. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui efisiensi termal mesin diesel, besar emisi CO 2 yang dihasilkan dan kerkaitan antara efisiensi termal mesin dan emisi CO2 terhadap lingkungan.
Penelitian ini menggunakan data sekunder dari PLTD Karang Asam yaitu volumeMFO yang digunakan dan energi listrik yang dihasilkan dari bulan Januari 2018 sampai April 2019, berdasarkan data tersebut dilakukan perhitungan untuk menentukan nilai efisiensi termal masing-masing mesin diesel, dibuat grafik efisiensinya, dilakukan perhitungan emisi CO2 dan faktor emisi diamati kecendrungannya, dianalisis keterkaitan antara efisiensi termal mesin dengan emisi
CO2 yang dihasilkan terhadap lingkungan. Hasil penelitian efisiensi mesin SWD IIyakni 33,545%, mesin SWD III yakni 33,467%, mesin SWD IV yakni 33,888%,mesin SWD V yakni 33,512% , mesin SWD VI yakni 33,245%, mesin Sulzer VII yakni 35,440%. Nilai emisi CO2
mesin SWD II yakni 589,46439 kg, mesin SWD III yakni 438,74723 kg, mesin SWD IV yakni 716,70852 kg, mesin SWD V yakni 479,20924 kg ,mesin SWD VI yakni 165,66574 kg, mesin Sulzer VII yakni 1033,70765 kg dengan rata-rata total emisi CO2 570,58380, keterkaitan efisiensi termal mesin diesel dan emisi CO2 yaitu bahwa efisiensi termal merupakan suatu konstanta karateristik suatu mesin diesel, besar massa emisi CO2 berdasarkan volume bahan bakar MFO yang digunakan, jika volume MFO yang digunakan kecil maka emisi CO2 yang dihasilkan akan kecil.
Kata kunci: Carbon footprint primer, PLTD, efisiensi termal mesin diesel, emisi CO2, faktor emisi, bahan bakar fosil MFO