SEPTIAN WAHYU SAPUTRA, Tingkat Pendapatan Dan Kesejahteraan Keluarga Pekerja Harian Perkebunan Kelapa Sawit (Elaeis guneensis Jacq) PT. Prima Mitrajaya Mandiri Kecamatan Kota Bangun. Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman, 2019. (dibawah bimbingan Ndan Imang dan Nike Widuri).
Berdirinya perusahaan kelapa sawit tentunya membawa perubahan terhadap kesejahteraan pekerja harian pada perusahaan. Tujuan penelitian ini untukmengetahui pendapatan pekerja harian kelapa sawit dan untuk mengetahuikesejahteraan pekerja harian kelapa sawit PT. Prima Mirtajaya Mandiri (PMM).
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Agustus sampai dengan bulan September 2019 di perusahaan PT. PMM Kecamatan Kota Bangun.
Metode penentuan lokasi dengan cara sengaja yaitu purposive sampling dan dalam penentuan responden dengan cara metode propotional random sampling dengan jumlah responden yang didapatkan sebanyak 52 responden yang terbagi dari tiga penugasan yaitu pemupuk, perawat/penyemprot dan pemanen. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif dan kuantitatif yang meliputi pengolahan data dan interpretasi data secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan pekerja harian
(gaji/upah dari hasil bekerja) PT. PMM dari pemupuk sebesar Rp. 22.179.196, perawat/penyemprot sebesar Rp. 23.907.101, dan pemanen sebesar Rp. 38.477.611 per tahun. Rata-rata pendapatan keluarga pekerja harian sawit dan non-sawit (farm, off-fram dan non-fram) PT. PMM dari pemupuk sebesar Rp. 33.625.350, perawat/penyemprot sebesar Rp. 30.678.529, dan pemanen sebesar Rp. 40.061.611 per tahun. Melihat dari rata-rata pendapatan per kapita per tahun dari setiap penugasan: pemupuk sebesar Rp. 14.297.722, perawat/penyemprot sebesar Rp. 13.170.719, dan pemanen sebesar Rp. 15.635.170 sudah dikatakan sejahtera melalui indikator Bank Dunia apabila jumlah pendapatan minimal per kapita per hari adalah sebesar US$ 2 atau Rp 28.280 (kurs 14.140) setara dengan Rp. 10.180.800 per tahun dan Badan Pusat Statisktik (BPS) apabila pengukuran jumlah pendapatan per kapita per bulan di atas atau sama dengan garis kemiskinan pendapatan (GKP) pada daerah Kabupaten Kutai Kartanegara sebesar Rp 485.435 setara dengan Rp. 5.825.220 per kapita per tahun. Diperlukannya peningkatan intensitas bimbingan kepada pekerja guna menambah pengetahuan dan meningkatkan kreatifitas, serta inovasi. Perlu adanya pembaharuan maupun penambahan fasilitas yang disediakan dari perusahaa kepada pekerja.
Kata Kunci : Perusahaan, Pendapatan, Kesejahteraan.