Penelitian tentang uji fitokimia, toksisitas dan aktivitas antioksidan ekstrak batang bakau hitam (Rhizophora mucronata Lam.) telah dilakukan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui senyawa metabolit sekunder, tingkat toksisitas dan aktivitas antioksidan batang bakau hitam. Metode yang digunakan diantaranya uji fitokimia dilakukan dengan uji warna, uji toksisitas dilakukan dengan metode Brine Shrimp Letality Test (BSLT) dan uji aktivitas antioksidan dengan menggunakan metode DPPH. Hasil uji fitokimia menunjukkan pada ekstrak kasar batang bakau hitam mengandung senyawa triterpenoid, fenolik dan flavonoid. Pada fraksi n-heksana batang bakau hitam mengandung senyawa saponin dan flavonoid. Pada fraksi etil asetat batang bakau hitam mengandung senyawa fenolik, flavonoid, triterpenoid dan saponin. Pada fraksi metanol batang bakau hitam mengandung senyawa fenolik dan flavonoid. Hasil uji toksisitas batang bakau hitam menunjukkan nilai LC50 fraksi ekstrak kasar, n-heksana, fraksi etil asetat dan fraksi metanol masing-masing adalah 104,32 µg/mL; 132,28 µg/mL; 94,96 µg/mL dan 166,98 µg/mL. Hasil uji aktivitas antioksidan batang bakau hitam pada ekstrak kasar, fraksi n-heksana, fraksi etil asetat dan fraksi metanol menunjukkan nilai IC 50 masing-masing adalah 119,43 µg/mL; 52,06 µg/mL; 38,32 µg/mL dan 107,05 µg/mL. Berdasarkan pada hasil uji fitokimia, nilai LC 50 dan nilai IC 50 tersebutdapat disimpulkan ekstrak kasar, fraksi etil asetat dan fraksi n-heksana merupakan fraksi yang paling aktif.
Kata kunci: Rhizophora mucronata Lam, Metabolit Sekunder, Toksisitas, Brine Shrimp Lethality Test, Antioksidan, DPPH