Anisa Nur Adnin, 2019. Studi Karakteristik Ekosistem Buatan (Empang) dan Identifikasi Ikan, Crustacea di Pulau Seleteh Desa Tani Baru Kecamatan Anggana. Penelitian ini di bawah bimbingan Ibu Sri Purwati, S.Pd., M.Si selaku pembimbing I dan Bapak Drs. H. Jailani, M.Si selaku pembimbing II.
Tambak atau empang dapat menjadi usaha untuk pemenuhan ekonomi bagi masyarakat pesisir, karena dalam tambak kita dapat membudidayakan beberapa hewan seperti ikan dan crustacea. Sumberdaya ikan dan crustacean memerlukan pengelolaan yang rasional agar pemanfaatannya dapat berkelanjutan dan lestari. Salah satu unsur penting yang diperlukan untuk mendukung
pengelolaan secara berkelanjutan dan lestari pada empang adalah adanya data dan informasi terkait identifikasi jenis ikan dan crustacea di empang. Pada penelitian ini diketahui bahwa karakteristik empang di Pulau Seleteh Desa Tani Baru merupakan jenis tradisional tipe Jawa Barat dengan luas 4 hektar berbentuk persegi, kedalaman 1-1,5 meter, salinitas berkisar 23 permil, suhu pada empang berkisar 26-27 oC, dengan pintu air yang terbuat dari kayu ulin, bibit yang ada merupakan bibit alami dengan jenis teknologi sederhana. Ikan yang ada terdiri dari ikan mujair, ikan kuwe, ikan kerung-kerung, ikan gabus empang, ikan bungo, ikan baronang, ikan gulama, ikan puyuh, ikan gebel, ikan sumpit, ikan tempakul, ikan peseng-peseng, ikan kuro, ikan sepat, ikan gabus, ikan sembilang, ikan bete-bete, ikan belanak, ikan setan, ikan julung-julung, ikan ketang, ikan lure, dan ikan kerapu. Sedangkan Crustacea terdiri dari udang windu, udang bintik, udang white, udang banana, udang mantis, yuyu atau cepa, dan kepiting
bakau.
Kata kunci: karakteristik ekosistem buatan (empang), identifikasi, ikan, crustacea