Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit plasmodium dan masih menjadi masalah kesehatan yang besar di daerah tropis dan subtropis termasuk Indonesia. Di Kalimantan Timur, Plasmodium falciparum dan Plasmodium vivax sering ditemukan sebagai penyebab penyakit malaria. Temuan kasus di Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur yang tinggi tidak sejalan dengan temuan kasus di RSUD Kudungga Sangatta. Pria dalam usia produktif memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk terkena malaria. Pada pasien malaria dapat terjadi perubahan status hematologis. Artemisinin based Combination Therapy digunakan sebagai terapi utama pasien malaria. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kasus malaria di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kutai Timur dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kudungga Sangatta Tahun 20132016.
Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif menggunakan data malaria milik Dinkes dan rekam medik RSUD. Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa pria mendominasi kejadian malaria di Dinkes (77%) dan RSUD (87,5), kelompok usia remaja (41,3%) mendominasi kasus malaria di Dinkes dan kelompok usia dewasa (75%) mendominasi kasus malaria di RSUD, Plasmodium falciparum menjadi penyebab kasus malaria terbanyak di Dinkes (68%) dan RSUD (75%), Kecamatan Kaliorang memiliki jumlah kasus tertinggi di Dinkes (41,9%), hasil pemeriksaan laboratorium hematologi lengkap menunjukan nilai rata-rata hemoglobin (12,1 gr/dL), hematokrit (34,61%) dan trombosit (53.750 /uL) menurun dibawah nilai normal sedangkan leukosit (6.728,75 /uL) berada pada rentang normal, quinine (37,5%) masih menjadi pilihan utama sebagai tata laksana malaria di RSUD, mayoritas pasien dirawat di RSUD selama 4 hari (37,5%), dan sebagian besar pasien malaria di RSUD memiliki outcome sembuh (87,5%).