Jasa transportasi laut menjadi salah satu sarana pengangkutan penumpang yang dibatasi oleh adanya suatu perairan. Dimana transportasi laut ini menghubungkan antara satu tempat ke tempat lainnya yang ingin dituju oleh penumpang di Kota Bontang. Namun dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaannya seperti ketidaklengkapan sarana alat penolong dimana menimbulkan korban kecelakaan akibat keterbatasan sarana alat penolong selama menggunakan jasa transportasi laut di Kota Bontang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami bagaimana kepatuhan penyelenggaraan transportasi laut terhadap penumpang dalam keamanan dan keselamatan di Kota Bontang. Permasalahan yang akan diteliti adalah bagaimana penyelenggaraan kepatuhan hukum dalam keamanan dan keselamatan penumpang oleh penyelenggara transportasi laut di Kota Bontang dan kendala kepatuhan hukum dalam keamanan dan keselamatan penumpang oleh penyelenggara transportasi laut di Kota Bontang. Dalam penelitian ini menggunakan metode empiris dan menggunakan pendekatan live case study.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepatuhan penyelenggara transportasi laut dalam keamanan dan keselamatan di Kota Bontang masih belum berjalan secara maksimal dimana upaya hukum yang dilakukan pihak Syahbandar terhadap pihak penyelenggara transportasi laut di Kota Bontang belum efektif dikarenakan masih terdapat pihak penyelenggara kapal yang kurang melengkapi sarana alat keselamatan beserta dokumen-dokumen kapal yang menjadi kewajiban selama melakukan pengangkutan di Kota Bontang. Serta terdapat beberapa faktor yang menyebabkan efektivitas kinerja penyelenggara transportasi tidak berjalan secara maksimal diantaranya faktor penegak hukum yang dalam hal ini adalah pihak Syahbandar serta faktor fasilitas yang digunakan penumpang yang dalam hal ini adalah alat penolong guna menunjang keamanan dan keselamatan di Kota Bontang.