Penelitian ini difokuskan pada campur kode bahasa Indonesia ke bahasa Bugis di Kantor Desa Batuah Kecamatan Loa Janan Kabupaten Kutai Kartanegara dengan alasan karena tertarik dengan bahasa Bugis yang terkadang digunakan pegawai di lingkungan kantor Desa Batuah Kecamatan Loa Janan Kabupaten Kutai Kartanegara. Dalam interaksi sehari-harinya digunakan bahasa Indonesia yang terdapat campur kode Bahasa Bugis.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk dan faktor penyebab campur kode yang terjadi dalam interaksi di lingkungan Kantor Desa Batuah Kecamatan Loa Janan Kabupaten Kutai Kartanegara.
Metode yang digunakan peneliti dalam pengumpulan data adalah teknik simak, teknik rekam, catat dan kemudian di lanjutkan dengan teknik wawancara untuk mencari latar belakang penutur melakukan campur kode. Teknik yang digunakan untuk menganalisis data menggunakan pola tindak tutur SPEAKING oleh Dell Hymes.
Hasil penelitian ini diperoleh bahwa campur kode di dalam bahasa Indonesia ke bahasa Bugis di Kantor Desa Batuah Kecamatan Loa Janan Kabupaten Kutai Kartanegara, memiliki tiga bentuk penyisipan satuan bahasa
linguistik. Satuan linguistik tersebut adalah kata, frasa dan klausa. Latar belakang terjadinya campur kode bahasa Indonesia ke bahasa Bugis disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor sikap (attitudinal type) yang terjadi sesuai peranannya dan faktor kebahasaan (linguistic type) yaitu penguasaan bahasa atau kemampuan bahasa.