Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah perusahaan ini telah menerapkan perhitungan harga pokok produksi mie sesuai dengan metode harga pokok proses (full Costing). Pada alat analisis, langkah awal yang dilakukan adalah menganalisis perhitungan harga pokok produksi menurut perusahaan, selanjutnya menghitung harga pokok produksi dengan menggunakan metode harga pokok proses (processing cost) (full costing), kemudian membandingkan perhitungan harga pokok produksi menurut perusahaan dengan perhitungan harga pokok produksi menurut proses. Berdasarkan hasil penelitian, dalam menentukan
harga pokok produksi perusahaan hanya memperhitungkan biaya bahan baku dan penolong, biaya tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung, serta biaya listrik dan air. Perusahaan mengolah bahan baku tepung terigu 500 kilogram perhari dan perbulan nya 13.000 kilogram harga jual perkilogram Rp 11.000. Berdasarkan hasil analisis data menggunakan metode harga pokok proses (full Costing), terdapat selisih perhitungan harga pokok produksi sebesar Rp 101,24 dan selisih total biaya produksi Rp 1.310.000 untuk keselurahan biaya produksi antara perhitungan perusahaan dan hasil analisis. Selisih terjadi karena ada
beberapa unsur biaya produksi yang tidak diperhitungkan perusahaan dalam menentukan harga pokok produski. Kesalahan dalam perhitungan harga pokok akan berpengaruh besar pada penentuan harga jual dan berdampak pula pada laba yang diakui perusahaan.