Muhammad Ridho Ridwan. Identifikasi Kupu-Kupu Frugivora Hutan Sekunder Muda dan Pola Makannya di Hutan Pendidikan Fakultas Kehutanan Unmul Lempake Samarinda (Dibimbing oleh Harmonis dan Albert Laston Manurung).

Kupu-kupu adalah salah satu bagian kelompok serangga dalam kekayaan hayati, di mana terdapat 17.500 jenis yang telah teridentifikasi. Sementara di Indonesia kekayaan jenis kupu-kupu diperkirakan mencapai 2.500 jenis. Sumber pakan kupu-kupu dewasa (imago) pada umumnya berupa nektar dari bunga karena pada nektar terdapat gula, natrium dan mineral lainnya yang berguna untuk proses reproduksi. Tapi ada juga beberapa jenis tertentu yang memanfaatkan buah yang membusuk sebagai pakannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis kupu-kupu frugivora pada ekosistem hutan sekunder muda di HPFU, mengetahui preferensi kupu-kupu terhadap jenis umpan buah dan mengetahui preferensi pakan kupu-kupu frugivora berdasarkan ketinggian lokasi beraktivitas kupu-kupu frugivora dari permukaan tanah. Penelitian ini dilakukan selama kurang lebih 6 (enam) bulan dengan metode pemasangan perangkap umpan (bait trap) pada ketinggian yang berbeda yaitu lantai hutan, 3-5 meter, 8-10 meter dan >10 meter yang menggunakan umpan buah nanas, cempedak dan pisang. Dari hasil penelitian yang dilakukan, dijumpai 15 jenis dari satu famili yaitu Nymphalidae, yang terdiri dari 6 Sub Famili. Preferensi jenis kupu-kupu terhadap buah nanas dan cempedak lebih banyak dibandingkan buah pisang dan preferensi kupu-kupu terhadap ketinggian umpan paling sedikit pada umpan yang diletakkan pada lantai hutan dan meningkat dari ketinggian 3 hingga >10 meter diatas permukaan tanah. Dari 15 jenis kupu-kupu, jenis Neorina lowii, Dophla evelina, Prothoe franck dan Myclaesis anapita merupakan jenis kupu-kupu yang paling dominan, keempat jenis tersebut memiliki kecenderungan preferensi terhadap semua jenis buah dan semua strata ketinggian perangkap umpan buah. Terkait dengan jenis-jenis frugivora di luar ke empat jenis di atas, masih membutuhkan penelitian lanjutan untuk dapat memberikan akurasi analisis yang lebih tepat.