Kota Bontang memiliki sumberdaya pesisir yang sangat beragam seperti hutan mangrove, lamun, terumbu karang dan berbagai hasil perikanan tangkap. Adanya terumbu karang yang berada di perairan kecamatan kota Bontang yang mempunyai nilai ekonomis dan bermanfaat untuk para nelayan, kondisi terumbu karang yang rusak di perairan tersebut menyebabkan sumber penghasilan masyarakat kota bontang mengalami penurunan khususnya masyarakat daerah pesisir disebabkan karena masih banyak masyarakat yang belum menyadari keberadaan ikan-ikan yang berada di daerah terumbu karang. Kerusakan teumbu karang disebabkan oleh penggunaan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan oleh warga sekitar.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase tutupan karang dan mengetahui kondisi terkini terumbu karang di perairan Beras Basah kota Bontang. Penelitian dilakukan selama 2 bulan (April - Mei 2019) dengan menggunakan metode LIT (Line Intercept Transect) dan terdapat 4 stasiun di masing masing lokasi penelitian. Analisis data dilakukan untuk mengetahui persentase tutupan karang mati, karang hidup, penutupan substrat dasar dan Indeks Mortalitalitas
Karang (IMK). Hasil penelitian menunjukkan persentase penutupan (percent cover) terumbu karang di perairan Pulau Beras Basah termasuk dalam kategori “Sedang” hingga “Rendah” dengan persentase tutupan karang keras (hard coral) sebesar 35% hingga 44%. Untuk kategori karang hidup (life coral), pada stasiun I (Utara) 34,2%, Stasiun II (Barat) 35,2% dan untuk stasiun III (Selatan) 34,5%, serta Stasiun IV (Timur) 44,4%.
Kata Kunci : Beras Basah, Bontang, IMK, LIT, Terumbu Karang.