Detail Cantuman Kembali
DWI ASTITI - Personal Name

ANALISIS HISTOPATOLOGIS INSANG, INDEKS FISIOLOGIS DAN LOGAM BERAT (Pb2+, Cd2+ DAN TOTAL ION Fe) PADA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) YANG DIBUDIDAYAKAN DI KOLAM BEKAS TAMBANG DESA LOA BAHU KECAMATAN SUNGAI KUNJANG SAMARINDA

Dwi Astiti. Analisis Histopatologis Insang, Indeks Fisiologis dan Logam Berat (Pb2+, Cd2+ dan Total Ion Fe) pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus) yang Dibudidayakan di Kolam Bekas Tambang Desa Loa Bahu Kecamatan Sungai Kunjang Samarinda, dibawah bimbingan Dr.Sudrajat, SU. sebagai Pembimbing Utama dan Moh. Mustakim, S.Pi.,
M.Si. sebagai Pembimbing Pendamping.


Kegiatan penambangan batubara sistem penambangan terbuka menyebabkan terbentuknya lubang tambang. Saat ini lubang bekas penambangan telah dimanfaatkan oleh masyarakat untuk usaha budidaya ikan dengan menggunakan keramba. Kondisi air permukaan dan sedimen di lahan tersebut masih sedikit diteliti kelayakannya untuk budidaya ikan tersebut. Penelitian ini bertujuan mengetahui kondisi
histopatologis insang , indeks fisiologis dan kandungan logam berat (Pb2+,
Cd2+ dan total ion Fe) di dalam tubuh ikan Nila (Oreochromis niloticus), air dan sedimen kolam. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Purposive Sampling di tiga titik lokasi kolam pasca tambang yaitu Pit Senong, Pit Goldstar dan Pit Galaksi Bendang. Analisis Kualitas Air dan kandungan ion logam berat dalam tubuh ikan dilakukan di FPIK Universitas Mulawarman, sedangkan pembuatan dan pengamatan sediaan histopatologi di Laboratorium Patologi Anatomi RS. Abdul Wahab Syahrani Samarinda dan Laboratorium Anatomi dan Mikroteknik Hewan FMIPA Universitas Mulawarman Samarinda.
Hasil analisis histopatologis menunjukkan adanya kerusakan struktur mikroanatomi insang Ikan Nila dari ketiga kolam yang ditandai dengan hiperplasia lamella sekunder, vasodilatasi central venous, destruksi struktur lamella sekunder dan filamen, aunerisme lamella dan terjadinya fusi lamella sekunder. Pola pertumbuhan Ikan Nila (O.niloticus) di kolam Pit Senong (umur 5 tahun) bersifat alometrik positif (b = 3,2377) yang berarti ikan tersebut dalam keadaan gemuk, hal ini menggambarkan pertambahan berat lebih cepat daripada pertambahan panjang dengan nilai faktor kondisi rata–rata 1,005; di kolam Pit Goldstar (10 tahun) bersifat alometrik negatif (b =2,2357) dengan nilai faktor kondisi rata – rata
1,003, dan di kolam Pit Galaksi Bendang (15 tahun) bersifat alometrik negatif (b = 2,2937) dengan nilai faktor kondisi rata – rata 1,003. Ikan dari
kolam pasca tambang di atas 10 tahun berada dalam kondisi kurus,



iii



dimana pertumbuhan panjang lebih cepat daripada pertumbuhan beratnya. Kandungan ion logam berat Timbal (Pb2+), Kadmium (Cd2+), dan total ion Besi (Fe) dalam air pada kolam Pit Senong, Pit Goldstar dan Pit Galaksi Bendang masih berada di bawah baku mutu Air Kelas II (untuk budidaya perikanan) berdasarkan Perda Provinsi Kalimantan Timur No. 02
Tahun 2011. Namun, kandungan ion logam berat Timbal (Pb2+) di dalam
tubuh Ikan Nila (O.niloticus) dari kolam Pit Senong, Pit Goldstar dan Pit
Galaksi Bendang telah melebihi ambang batas baku mutu SNI 7387 :
2009 tentang Batas Maksimum Cemaran Logam Berat dalam Pangan. Kandungan total ion Besi (Fe) di dalam sedimen semua kolam telah melebihi ambang batas Standard Sediment Quality Guideline Values for Metals



Kata Kunci : Oreochromis niloticus, Histopatologis Insang, Indeks Fisiologi, Kolam Pasca Tambang

Ketersediaan

LOADING LIST...

Detail Information

Judul ANALISIS HISTOPATOLOGIS INSANG, INDEKS FISIOLOGIS DAN LOGAM BERAT (Pb2+, Cd2+ DAN TOTAL ION Fe) PADA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) YANG DIBUDIDAYAKAN DI KOLAM BEKAS TAMBANG DESA LOA BAHU KECAMATAN SUNGAI KUNJANG SAMARINDA
Pengarang DWI ASTITI - Personal Name
No. Panggil
Subyek Oreochromis niloticus, Histopatologis Insang,
Bahasa Indonesia
Tempat Terbit Universitas Mulawarman
Tahun Terbit 2019
Penerbit Magister Ilmu Lingkungan
Jurusan
Lampiran Berkas
LOADING LIST...

Informasi
DETAIL CANTUMAN
Kembali ke sebelumnya  
UPT. PERPUSTAKAAN UNMUL

DIGITAL LIBRARY


Jl. Kuaro Gunung Kelua